News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sukses Luncurkan Rudal Hipersonik, Militer Cina Kini Lampaui Superioritas AS

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal hipersonik Tsirkon milik Rusia jalani uji tembak. Cina disebut telah berhasil meluncurkan rudal hipersonik serupa pekan lalu.

Untuk mendukung angkatan laut, Cina juga memiliki apa yang disebut milisi maritim, yang didanai pemerintah dan dikenal sebagai "pria biru kecil".

Kelompok terlatih itu aktif di Laut Cina Selatan (LCS). Tahun ini Beijing mengizinkan pasukan penjaga pantainya menembaki kapal asing yang melanggar teritori yang mereka klaim di LCS.

“Kekuatan militer Cina telah didorong secara signifikan sejumlah besar senjata baru yang sudah dioperasikan, terutama Angkatan Lautnya,” kata Yin Dongyu, analis militer berbasis di Beijing.

“Itu indikasi cukup bagus tentang kekuatan militer Cina yang sedang tumbuh,” imbuhnya. Angkatan udara juga telah tumbuh menjadi yang terbesar di kawasan Asia-Pasifik.

Parade militer China. China menempatkan 10.000 pasukannya di perbatasan India. (defensenews)

AU Cina terbesar ketiga di dunia, memiliki 2.500 pesawat dan sekitar 2.000 pesawat tempur. Data ini muncul di laporan tahunan Kantor Menteri Pertahanan AS.

Paling menonjol, angkatan udara sekarang memiliki armada jet tempur siluman, termasuk J-20, pesawat tempur paling canggih Cina.

Pesawat ini dikembangkan secara independen dan dirancang untuk menyaingi jet F-22 buatan AS.

Eksportir Drone Militer ke Timur Tengah 

Secara global, China juga meningkatkan ekspor senjata ke negara berkembang lainnya dengan tujuan mengembangkan hubungan yang lebih hangat dengan negara sahabat di tengah persaingan regional.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, ekspor senjata Cina sebagian besar ke Pakistan, Bangladesh, dan Aljazair selama dekade terakhir.

Selama periode waktu yang sama, Cina juga telah menjadi salah satu pengekspor kendaraan udara tak berawak (UAV) bersenjata terkemuka di dunia.

Pelanggannya termasuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

“Anda melihat banyak UAV diekspor ke Teluk karena Kongres AS melarang banyak negara membelinya dari AS karena masalah hak asasi manusia, dan Cina segera mengisi celah itu,” kata Yin.

Meski demikian, tumbuhnya kekuatan militer Cina ini menyamarkan sistem komando mereka yang buram, korupsi endemik, dan pertanyaan tentang kualitas rekrutan tentaranya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini