News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Reaksi Amerika Terhadap Putusan Bebas Kyle Rittenhouse atas Penembakan Fatal Kenosha

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kyle Rittenhouse bereaksi saat dia dinyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan di Gedung Pengadilan Kenosha County pada 19 November 2021 di Kenosha, Wisconsin. Rittenhouse dinyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan dalam penembakan tiga demonstran, menewaskan dua dari mereka, pada malam kerusuhan yang meletus di Kenosha setelah seorang petugas polisi menembak punggung Jacob Blake tujuh kali saat ditangkap pada Agustus 2020. Rittenhouse, dari Antioch, Illinois, mengaku membela diri yang pada saat penembakan dipersenjatai dengan senapan serbu.

TRIBUNNEWS.COM - Bebasnya Kyle Rittenhouse atas kasus penembakan fatal Kenosha memicu reaksi beragam.

Aktivis hingga anggota parlemen di seluruh Amerika Serikat menyoroti simbolisme politik dari persidangan Rittenhouse.

Kelompok hak sipil dan aktivis Demokrat mengecam putusan, Jumat (19/11/2021), sebagai contoh hak istimewa kulit putih dan kegagalan keadilan.

Sementara para pendukung Rittenhous, merayakan bebasnya remaja 18 tahun itu sebagai kemenangan.

Baca juga: Kyle Rittenhouse Dinyatakan Tidak Bersalah dalam Penembakan di Kenosha

Baca juga: Penembakan Fatal di Kenosha, Kyle Rittenhouse Gunakan Stimulus Covid-19 untuk Beli AR-15

Kyle Rittenhouse bereaksi saat dia dinyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan di Gedung Pengadilan Kenosha County pada 19 November 2021 di Kenosha, Wisconsin. Rittenhouse dinyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan dalam penembakan tiga demonstran, menewaskan dua dari mereka, pada malam kerusuhan yang meletus di Kenosha setelah seorang petugas polisi menembak punggung Jacob Blake tujuh kali saat ditangkap pada Agustus 2020. Rittenhouse, dari Antioch, Illinois, mengaku membela diri yang pada saat penembakan dipersenjatai dengan senapan serbu. (Sean Krajacic - Pool/Getty Images/AFP)

Sebelumnya, dalam rusuh musim panas tahun lalu, Rittenhouse menembak mati dua pengunjuk rasa dan melukai satu orang selama demonstrasi menentang kebrutalan polisi di Kenosha, Wisconsin, setelah petugas polisi kulit putih menembak pria kulit hitam, Jacob Blake.

Dilansir Al Jazeera, dalam persidangan yang menarik perhatian bangsa sejak awal November, Rittenhouse dan pengacaranya beragumen ia bertindak untuk membela diri.

Rittenhouse mengklaim menggunakan senapan gaya AR-nya hanya untuk melindungi diri dari demonstran yang menyerangnya.

Baca juga: Presiden AS Donald Trump Membela Tersangka Penembakan Kenosha

Berikut ini beberapa tanggapan terkait putusan bebasnya Rittenhouse:

Mantan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Julian Castro, menulis di Twitter, "Anda tahu betul jika Kyle Rittenhouse berkulit hitam, ia akan dinyatakan bersalah dalam sekejap, atau ditembak mati oleh polisi di tempat kejadian."

Anggota kongres Demokrat lainnya juga berkomentar.

"Jika Anda membutuhkan contoh hak istimewa kulit putih yang menakjubkan, silakan lihat putusan Kyle Rittenhouse," tulis Andy Levin di Twitternya.

Presiden Joe Biden yang tidak menonton persidangan menyarankan agar menerima putusan tersebut.

"Putusan (kasus) Kenosha membuat banyak orang Amerika marah dan khawatir, termasuk saya sendiri, kita harus mengakui bahwa juri telah berbicara," kata Biden dalam pernyataan.

Keluarga Anthony Huber, salah satu pengunjuk rasa yang ditembak mati oleh Rittenhouse mengaku kecewa dengan putusan juri.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini