TRIBUNNEWS.COM - Australia menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris.
Hizbullah adalah organisasi Politik dan Paramiliter dari kelompok Syiah yang didukung Iran.
Kelompok tersebut didirikan pada 1982 dan berbasis di Lebanon.
Mengutip CNA, Australia memperluas larangan yang ada terhadap unit-unit bersenjata, yang memiliki kekuasaan besar atas Lebanon.
Menteri Dalam Negeri, Karen Andrews, mengatakan kelompok Syiah yang didukung Iran terus mengancam serangan teroris dan memberikan dukungan kepada organisasi teroris.
Syiah juga telah menimbulkan ancaman nyata dan kredibel bagi Australia.
Baca juga: Ribuan Orang Australia Turun ke Jalan Protes Mandat Vaksin
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Klaim Memiliki 100 Ribu Pasukan, Semuanya Bersenjata dan Terlatih
Hizbullah bertindak sebagai bagian dari partai politik, bagian dari kelompok bersenjata dan bagian dari penyedia layanan dasar untuk komunitas Syiah Lebanon.
Mereka mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan roket ke Israel dan merupakan satu-satunya pihak yang sampai saat ini menolak untuk melucuti senjatanya sejak perang saudara yang menghancurkan negara itu berakhir pada 1990.
Beberapa negara telah berusaha untuk membedakan antara faksi politik dan militan Hizbullah, khawatir larangan total dapat mengganggu stabilitas Lebanon dan menghambat kontak dengan pihak berwenang.
Australia sejak 2003 melarang Organisasi Keamanan Eksternal Hizbullah.
Keanggotaan seluruh organisasi atau menyediakan dana untuk mereka akan dilarang di Australia.
Matthew Levitt, mantan pejabat pendanaan kontraterorisme AS yang sekarang bekerja di Institut Washington untuk kebijakan Timur Dekat, mengatakan langkah itu sudah lama tertunda.
Apa Itu Hizbullah?
Dikutip dari DW, Hizbullah merupakan gerakan militan yang didukung Iran, didirikan pada 1982 selama perang saudara Lebanon.
Kelompok itu berperang lagi dengan Israel pada 2006.
Gerakan ini dibiayai dan dilatih oleh Iran, di mana mereka mendapat dukungan dari komunitas Syiah negara itu.
Baca juga: Kapal Perang AS Transit Lagi di Selat Taiwan, China Meradang dan Sebut Tindakan Provokatif
Baca juga: Taliban Mulai Bayar Gaji Pegawai Negeri Afghanistan yang Telah Jatuh Tempo
Saat ini, Hizbullah menguasai sebagian besar Lebanon.
Organisasi tersebut telah lama dilarang oleh Amerika Serikat dan Israel.
Kemudian pada Mei lalu, Jerman juga mengikuti AS dan Israel, melarang semua kegiatan Hizbullah di tanah mereka.
Namun, badan intelijen domestik Jerman memperkirakan ada sekitar 1.050 anggota dan pendukung Hizbullah yang aktif di negara tersebut .
(Tribunnews.com/Yurika)