TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (29/11/2021) tengah malam, negara pulau Barbados secara resmi menjadi republik setelah beberapa dekade berada di bawah takhta Inggris.
Mantan Gubernur Jenderal Sandra Mason dilantik sebagai presiden negara itu sebelum fajar, Associated Press melaporkan.
Beberapa pemimpin, pejabat tinggi, dan seniman, termasuk Pangeran Charles dan Rihanna, menghadiri upacara yang dimulai Senin malam.
Kembang api dilepaskan pada tengah malam saat Barbados secara resmi menjadi negara republik.
Acara dimeriiahkan dengan penampilan orkestra dengan lebih dari 100 pemain drum serta banyak penyanyi, penyair, dan penari.
Peresmian itu juga disiarkan secara online.
Baca juga: Barbados Berubah Jadi Republik, Ini Negara yang Masih Akui Ratu Elizabeth sebagai Kepala Negara
Baca juga: Berita Foto : Lepas Dari Inggris, Barbados Jadi Negara Republik
Dorongan Barbados untuk menjadi republik dimulai lebih dari dua dekade lalu dan memuncak saat Parlemen memilih presiden pertamanya bulan lalu dengan dua pertiga suara mayoritas.
Gubernur Jenderal Barbados Sandra Mason dilantik sebagai presiden sebelum fajar pada hari Selasa saat Barbados menandai ulang tahun ke-55 kemerdekaannya dari Inggris.
"Seperti yang diperingatkan oleh perdana menteri pertama kita, kita seharusnya tidak lagi ditemukan berkeliaran di tempat-tempat kolonial," katanya.
"Kita harus berusaha mendefinisikan kembali definisi kita tentang diri, negara, dan merek Barbados, di dunia yang lebih kompleks, retak, dan bergejolak."
"Negara dan rakyat kita harus memimpikan mimpi besar dan berjuang untuk mewujudkannya."
Profil dan Fakta-fakta Sandra Mason
Mason adalah seorang pengacara dan hakim yang juga pernah menjabat sebagai duta besar untuk Venezuela, Kolombia, Chili, dan Brasil.
Dilansir Face2Face Africa, Sandra Mason meraih gelar Bachelor of Laws (LL.B) dari University of the West Indies (Cave Hill Campus, Barbados) pada 1973.