Sementara itu pasien lansia, yang meninggal sebelum kasus ini dibawa ke pengadilan, juga diberi ganti rugi €5.000 sekira Rp81,4 juta.
Ganti rugi itu diberikan kepada istri mendiang pasien tersebut.
AFP melaporkan, insiden salah amputasi ini bermula ketika pasien datang ke klinik di Kota Freistadt pada Mei lalu untuk menjalani proses amputasi kaki.
2. Asosiasi Tenis Wanita Tangguhkan Turnamen di China, Imbas Pengabaian Kasus Pelecehan Peng Shuai
Asosiasi Tenis Wanita (The Women's Tennis Association-WTA) akan segera menangguhkan semua turnamen di China, termasuk Hong Kong.
Hal itu sebagai tanggapan atas tindakan pemerintah China yang dianggap telah mengabaikan kasus pelecehan seksual yang dilakukan mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli terhadap atlet tenis Peng Shuai.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu (2/12/2021), Ketua dan CEO WTA Steve Simon mengatakan keputusan itu didasarkan pada tanggapan dari pejabat China dalam skandal #MeToo.
Divonis Diabetes Suti Karno Harus Amputasi Kaki, Kenali Sejak Dini Agar Terhindar Dari Amputasi Kaki
Dokter RS Dharmais Harus Amputasi Kaki Siswa SD Korban Perundungan Teman Sekolahnya di Tambun Bekasi
Selain itu juga termasuk pemblokiran unggahan Peng Shuai di Weibo dan pengabaian seruan untuk melakukan penyelidikan penuh dan transparan terhadap kasus yang menimpa bintang tenis itu.
Dikatakan Simon, pihaknya tidak dapat mengadakan turnamen di negara di mana atlet-nya tidak diizinkan berkomunikasi secara bebas.
Baca juga: Keberadaan Mantan Wakil PM China Zhang Gaoli setelah Dituduh Lakukan Pelecehan ke Petenis Peng Shuai
Dia juga mempertimbangkan risiko yang dapat dihadapi jika tetap mengadakan acara di China pada 2022 mendatang.
"Dalam hati nurani yang baik, saya tidak melihat bagaimana saya dapat meminta atlet kami untuk bersaing di sana ketika Peng Shuai tidak diizinkan untuk berkomunikasi secara bebas dan tampaknya telah ditekan untuk membantah tuduhan penyerangan seksualnya," kata Simon dikutip dari CNN.
"Mengingat keadaan saat ini, saya juga sangat prihatin dengan risiko yang dapat dihadapi semua pemain dan staf kami jika kami mengadakan acara di China pada 2022," lanjutnya.
Simon kemudian menyayangkan sikap pemerintah China yang belum menanganai masalah pelecehan seksual yang dialami Peng Shuai.