TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 20 orang tewas setelah bus rombongan paduan suara gereja tenggelam saat berusaha menyeberangi sungai yang sedang banjir.
Dalam video yang beredar, bus warna kuning itu nampak hanyut setelah sopir berusaha menyeberangi aliran air yang deras di atas jembatan Sungai Enziu, timur ibu kota Kennya, Nairobi.
Dilansir BBC, bus itu disewa untuk mengantar rombongan paduan suara gereja.
Mereka hendak berangkat ke sebuah acara pernikahan.
Baca juga: Perang di Etiopia Picu Ketakutan di Kenya dan Sudan Selatan
Baca juga: Dunia Tidak Boleh Salahkan Afrika karena Kurang Vaksinasi, Ahli: Akses Mereka Dibatasi
Penumpang yang selamat berhasil melompat dari kendaraan sebelum bus itu terseret arus dan tenggelam.
Belum jelas berapa banyak jumlah rombongan yang ada di dalam bus tersebut.
Media lokal melaporkan, sopir bus tidak memahami medan perjalanan di area sungai di Mwingi, wilayah Kitui itu.
Gubernur Kitui, Charity Ngilu mengatakan kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu pagi.
Dia mengatakan, 23 jenazah telah ditemukan.
Namun, kata dia, masih banyak korban yang terjebak di dalam bus.
Adapun proses evakuasi berlanjut sampai hari Minggu ini.
"Kami mengalami kecelakaan yang mengerikan pagi ini," kata Charity Ngilu kepada wartawan.
"Jasad korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 23 orang."
Dia menambahkan, 12 orang telah diselamatkan, termasuk empat anak-anak.
Sementara itu menurut laporan The Star Kenya, korban tewas berjumlah 24 orang.
Sebanyak 15 korban tewas adalah satu anggota keluarga.
Anggota paduan suara Gereja Katolik Mwingi menyewa bus untuk menghadiri pernikahan seorang teman ketika kecelakaan itu terjadi.
Pernikahan yang akan berlangsung di Nuu-Mwingi itu dilaporkan dibatalkan setelah tragedi itu.
Dalam sebuah video, pengemudi bus nampak berusaha melewati jembatan yang terendam air banjir.
Menurut saksi mata, seperti dilaporkan The Guardian, bus terhenti saat sudah dekat ke tepian dan tiba-tiba arus deras membuat kendaraan besar tersebut oleng hingga tenggelam.
Video juga menunjukkan beberapa penumpang mencoba berenang ke tempat yang aman setelah keluar dari bus melalui jendela sesaat sebelum bus benar-benar tenggelam.
Wakil Presiden, William Ruto turut menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban.
Baca juga: Saat Batu Hujani Genting Rumahnya, Sinten Bangunkan Cucunya Lalu Lari Jelang Gunung Semeru Meletus
Baca juga: Pemimpin Afrika Sebut Negara-negara Kaya Munafik karena Berlakukan Pembatasan, Alih-alih Beri Vaksin
Dia mengimbau agar pengendara selalu waspada di jalanan selama musim hujan ini.
Hujan deras yang tidak biasa terjadi di berbagai wilayah Kenya belakangan ini.
Hujan bahkan mengguyur beberapa wilayah yang dilanda kekeringan.
Padahal suhu panas di daerah tersebut kerap membuat hewan-hewan mati karena kekurangan padang rumput.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)