News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Badan Pengawas Obat Eropa: Vaksin Novavax Disahkan dalam Waktu Dekat

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar ilustrasi menunjukkan botol dengan stiker Vaksin Covid-19 terpasang dan jarum suntik dengan logo perusahaan biotek AS Novavax, pada 17 November 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) Emma Cooke mengungkapkan pihaknya segera menyetujui vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Novavax.

Melansir Reuters, Novavax merupakan perusahaan biotek asal Amerika Serikat.

"Vaksin dari Novavax dapat disahkan dalam waktu dekat," kata Emma Cooke kepada para menteri kesehatan UE selama sesi publik pertemuan di Brussels.

Sebuah gambar ilustrasi menunjukkan botol dengan stiker Vaksin Covid-19 terpasang dan jarum suntik dengan logo perusahaan biotek AS Novavax, pada 17 November 2020. (JUSTIN TALLIS / AFP)

Baca juga: Penjelasan Ahli Soal Pemicu Terjadinya Efek Samping Pembekuan Darah Usai Divaksin

Baca juga: Indonesia Terima 1,5 Juta Vaksin Moderna dari Pemerintah Amerika Serikat

Pengembang vaksin mengklaim, sudah memulai mengembangkan protein lonjakan khusus berdasarkan urutan genetik varian yang diketahui, B.1.1.529.

"Pekerjaan awal akan memakan waktu beberapa minggu,” ucap juru bicara perusahaan, dilansir dari CNA, Minggu (28/11/2021).

Baca juga: 100 Juta Orang Indonesia Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Lengkap

Baca juga: Penjelasan Lengkap RSSA Malang Terkait Warga Alami Gangguan Penglihatan Usai Vaksinasi AstraZeneca

Perusahan Farmasi Lainnya

Salain Novavax, pengembang vaksin lainnya, seperti BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson, juga tengah menguji efektivitas suntikan vaksinnya terhadap varian Omicron.

Perusahaan farmasi BioNTech dan Moderna berencana memperbarui vaksin Covid-19 buatannya agar dapat lebih efektif melawan varian Omicron atau B.1.1.529.

BioNTech, salah satu perusahaan yang berkolaborasi dengan Pfizer dalam membuat vaksin, menyampaikan pihaknya membutuhkan lebih banyak data untuk menentukan apakah perusahaan perlu memperbarui vaksinya agar efektif melawan Omicron.

Baca juga: Studi Terbaru: Varian Omicron Dapat Menembus Perlindungan Vaksin Covid-19 Pfizer

Baca juga: Orangtua Wajib Beri Gizi Seimbang Bagi Anak Sekolah yang Ikut Tatap Muka & Belum Vaksinasi Covid-19

Jarum suntik dengan vaksin BioNTech diletakkan di atas nampan di pusat vaksinasi distrik di Ludwigsburg, Jerman Selatan, pada 3 Agustus 2021, di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung. - Jerman akan mulai menawarkan suntikan booster Covid-19 mulai September dan memudahkan anak berusia 12 hingga 17 tahun untuk mendapatkan suntikan, kata kementerian kesehatan, di tengah kekhawatiran tentang penyebaran varian Delta. (THOMAS KENZLE / AFP) (AFP/THOMAS KIENZLE)

BioNtech berharap data-data baru soal Omicron bisa didapat dalam dua minggu ke depan agar mempercepat keputusan.

Pfizer dan BioNTech, memperkirakan dapat memproduksi vaksin yang telah diperbarui dalam waktu kurang lebih 100 hari.

BioNTech juga mengeklaim dapat mendesain ulang vaksin miliknya dalam waktu enam minggu.

Selain itu, Moderna juga menyampaikan pihaknya tengah mengerjakan pengembangan vaksin booster untuk menghadapi varian Omicron.

Moderna sedang melakukan pengujian dosis yang lebih tinggi terhadap vaksin yang tersedia saat ini.

Baca juga: Rusia Siap Pasok Vaksin Sputnik Sekali Pakai ke India untuk Kelompok Remaja

Baca juga: Libur Nataru, Masyarakat yang ke Tempat Rekreasi Harus Sudah Vaksin Dua Kali

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 02 Desember 2020, logo Moderna terllihat di kampus Moderna di Norwood, Massachusetts. (Joseph Prezioso / AFP)
Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini