Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar 32 persen wanita dan 25 persen pria Māori merokok, angka tertinggi di negara itu.
Baca juga: Buruh Rokok Gelisah, Beberkan Dampak Rencana Kenaikan Cukai pada 2022
Di samping undang-undang yang diusulkan, pemerintah akan memprioritaskan langkah-langkah dukungan praktis bagi perokok untuk membantu mereka berhenti, tambah dokter Verrall.
Ini termasuk memastikan hanya produk dengan kadar nikotin yang sangat rendah yang dapat diproduksi, diimpor dan dijual.
Pembatasan yang lebih ketat pada iklan tembakau dan pengurangan signifikan dalam jumlah toko yang dapat menjual produk tembakau, juga akan dilakukan pemerintah.
Adapun undang-undang tersebut tidak mencakup vaping, yang tetap populer di kalangan anak muda di Selandia Baru.
Sebuah laporan pada November dari Asthma and Respiratory Foundation NZ menemukan hampir 20 persen siswa melakukan vape setiap hari, dengan 57 persen merasa itu memiliki efek buruk pada kesehatan mereka.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)