TRIBUNNEWS.COM - Badan Keamanan Lebanon gagalkan upaya penyelundupan sembilan juta pil Captagon amfetamin ilegal ke negara Teluk, ungkap para pejabat.
Bea Cukai Lebanon dalam sebuah pernyataan Rabu (30/12/2021) menyebutkan mereka menangkap beberapa pelaku dan telah membuka penyelidikan yudisial atas rencana penyelundupan pil keluar dari Lebanon.
Para pejabat menemukannya dalam boks pengiriman jeruk di pelabuhan Beirut.
Melansir Al Jazeera, Menteri Dalam Negeri Bassam Mawlawi mengatakan tidak dapat mengungkapkan rincian tentang siapa saja yang diamankan dan apa yang mereka ketahui sejauh ini tentang operasi tersebut.
Baca juga: Penembakan Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan 3 Anggota Hamas
Baca juga: POPULER Internasional: Ledakan di Kamp Pengungsi di Lebanon | Donald Trump Caci Maki Netanyahu
Namun, Bassam mengatakan penyelidikan akan dilakukan untuk mengungkap di mana pil itu diproduksi dan dikemas, serta siapa yang bertanggung jawab menyelundupkannya dalam pengiriman buah-buahan.
"Kami berjanji kepada warga dan semua negara sahabat, terutama negara-negara Teluk, pihak berwenang Lebanon serius memerangi penyelundupan Captagon," tegasnya,
Sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pengiriman Captagon tengah menuju Kuwait.
Penyitaan itu berlangsung ketika Lebanon dalam tahap penyelesaian keretakan diplomatik yang berlangsung dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Kuwait.
Baca juga: Ledakan Besar Guncang Kamp Palestina di Lebanon, Ini Penyebabnya
Baca juga: Prancis akan Bekerja Sama dengan Arab Saudi untuk Selesaikan Krisis Lebanon
Captagon diproduksi di Lebanon, Yordania dan Suriah, dan sering diekspor ke Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya.
Pihak berwenang Saudi sejak itu mengumumkan penyitaan beberapa pengiriman berisi jutaan pil Captagon dari Lebanon dan Suriah.
Keretakan diplomatik Lebanon dengan Teluk memburuk lebih lanjut pada Oktober setelah video mantan Menteri Informasi George Kordahi beredar di media sosial, di mana ia mengkritik perang yang dipimpin Arab Saudi melawan pemberontak Houthi di Yaman.
Berita lain terkait Lebanon
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)