Di tengah lonjakan kasus, Prancis juga menghadapi massa yang menentang vaksin Covid-19.
Baca juga: Irlandia Hapus Hampir Semua Pembatasan Covid, Klaim Telah Lewati Gelombang Omicron
Pada Sabtu (22/1/2022), ratusan orang terlihat bergabung dengan serangkaian demonstrasi skala kecil untuk menentang kebijakan pemerintah.
Penentang kebijakan tersebut mengatakan langkah-langkah yang diperkuat akan melanggar kebebasan sehari-hari, yang mereka sebut sebagai bentuk apartheid sosial.
Paris menyaksikan empat aksi unjuk rasa yang sebagian besar dihadiri oleh pendukung politisi nasionalis dan kandidat presiden anti-Uni Eropa Florian Philippot, beberapa dari mereka adalah orang tua yang membawa serta anak-anak mereka.
Banyak dari mereka yang berbaris menentang pengetatan aturan terbaru terhadap orang-orang yang tidak divaksin Covid-19.
Banyak dari mereka tidak mengenakan masker saat mengibarkan bendera Prancis dan membawa spanduk menuntut "kebebasan", "kebenaran" dan mendesak "tidak untuk apartheid".
Beberapa berteriak "vaksin lulus - resistensi total!" ketika mereka memperjelas penentangan mereka terhadap langkah-langkah terbaru dalam pawai yang mengingatkan kembali pada protes "rompi kuning" 2018-19 terhadap Presiden Emmanuel Macron.
Baca juga artikel lain terkait Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina)