Pfizer dan BioNTech Uji Coba Booster Omicron
Sebelumnya, Pfizer dan BioNTech mengatakan melakukan uji coba vaksin Covid-19 yang dirancang khusus untuk varian Omicron.
Pada Selasa (25/1/2022), mereka mengatakan memulai uji klinis untuk menguji versi baru dari vaksin yang menargetkan varian Omicron.
Perusahaan berencana untuk menguji respon imun yang dihasilkan oleh vaksin berbasis Omicron baik sebagai rejimen tiga suntikan pada orang yang tidak divaksinasi.
Vaksin tersebut juga akan digunakan sebagai suntikan booster untuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin asli.
Mereka juga menguji dosis keempat vaksin saat ini terhadap dosis keempat vaksin berbasis Omicron pada orang yang menerima dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech tiga hingga enam bulan sebelumnya.
Baca juga: Efek Vaksin Covid-19 pada Anak Disebut Lebih Rendah Ketimbang Orang Dewasa
Baca juga: Anak di Jepang 5-11 Tahun Akan Diberikan Vaksin Pfizer Gratis Mulai Awal Maret 2022
Perusahaan berencana untuk mempelajari keamanan dan tolerabilitas tembakan di lebih dari 1.400 orang yang akan terdaftar dalam uji coba.
"Sementara penelitian saat ini dan data dunia nyata menunjukkan bahwa booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap dengan Omicron."
"Kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan," kata kepala penelitian dan pengembangan vaksin Pfizer, Kathrin Jansen, seperti diberitakan CNA.
Pfizer mengatakan bahwa rejimen dua dosis dari vaksin asli mungkin tidak cukup untuk melindungi terhadap infeksi dari varian Omicron, dan bahwa perlindungan terhadap rawat inap dan kematian mungkin berkurang.
Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan dosis ketiga vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer-BioNTech telah memberikan perlindungan 90 persen terhadap rawat inap karena Covid-19.
Beberapa negara sudah mulai menawarkan dosis booster tambahan.
Tetapi, penelitian terbaru dari Israel menunjukkan bahwa meskipun dosis keempat vaksin mRNA meningkatkan antibodi, levelnya tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi oleh varian Omicron.
Kepala Eksekutif BioNTech, Ugur Sahin, mengatakan kepada Reuters pada bulan November lalu, bahwa regulator kemungkinan tidak akan memerlukan pengujian vaksin berbasis Omicron pada manusia karena vaksin tersebut dan Pfizer telah membuat versi vaksin yang mereka buat untuk menargetkan varian Alpha dan Delta sebelumnya, dengan uji klinis terus berlanjut.