Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kepada wartawan pada Kamis (3/1/2022), seorang pemimpin ISIS, Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi tewas dalam serangan pasukan khusus.
Kemudian, Biden mengkonfirmasi kematian Al-Qurayshi dan memuji operasi tersebut dalam sebuah pidato singkat.
Biden menyalahkan kematian warga sipil pada pemimpin ISIS, yang katanya meledakkan dirinya ketika pasukan AS mendekat.
“Dia (Al-Quraishi ) memilih untuk meledakkan dirinya sendiri daripada diadili atas kejahatan yang telah dia lakukan, membawa beberapa anggota keluarganya bersamanya,” kata Biden, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.
Biden mengatakan operasi itu menunjukkan jangkauan dan kemampuan Amerika Serikat untuk mengatasi ancaman teroris di seluruh dunia.
"Saya bertekad untuk melindungi rakyat Amerika dari ancaman teroris, dan saya akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi negara ini," tambah presiden AS.
Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya bahwa serangan di barat laut Suriah dilakukan untuk melindungi rakyat Amerika dan sekutu AS dan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih aman.
“Berkat keterampilan dan keberanian Angkatan Bersenjata kami, kami telah keluar dari medan perang Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi , pemimpin ISIS,” kata Biden.
Baca juga: ISIS Duduki Penjara Teroris di Suriah Kurdi
Baca juga: Remaja Australia di Suriah Minta Tolong di Tengah Kontak Senjata Islamic State dan Tentara Kurdi
Gedung Putih merilis foto Biden dan pejabat tinggi lainnya pada Kamis pagi yang dikatakan diambil ketika presiden AS sedang mengamati "operasi kontraterorisme".
Sementara itu, pejabat senior AS juga mengatakan bahwa setidaknya beberapa kematian warga sipil adalah akibat Al-Quraishi meledakkan bom.
“Pada awal operasi, target teroris meledakkan bom yang menewaskan dia dan anggota keluarganya sendiri, termasuk wanita dan anak-anak,” kata pejabat tersebut.
Pentagon mengatakan tidak ada korban AS dalam serangan itu.
(Tribunnews.com/Yurika)