TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengisyaratkan berakhirnya semua pembatasan Covid-19 di Inggris, termasuk persyaratan hukum untuk mengisolasi diri dalam kasus positif Covid-19.
Melansir CNN, Johnson mengatakan dia akan mempresentasikan strategi pemerintah "untuk hidup dengan Covid" ketika parlemen kembali dari reses singkat pada 21 Februari.
"Jika data tren (penurunan) menggembirakan (seperti) saat ini terus berlanjut, saya berharap kami akan dapat mengakhiri pembatasan domestik terakhir," kata Johnson kepada anggota parlemen pada Rabu (9/2/2022).
"Termasuk persyaratan hukum untuk mengasingkan diri jika Anda dites positif - sebulan penuh lebih awal," imbuhnya.
Persyaratan bagi mereka yang dites positif virus Corona untuk mengisolasi diri saat ini akan berakhir pada 24 Maret.
Baca juga: Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Diimbau Isoman, Paket Obat Telemedisin Diantar 1x24 Jam
Baca juga: Empat Staf Utama PM Johnson Resign Buntut Skandal Pesta Miras saat Inggris Lockdown
Berdasarkan peraturan di Inggris saat ini, orang harus mengisolasi setidaknya selama lima hari jika dihubungi oleh pelacak kontak Layanan Kesehatan Nasional.
Individu tersebut harus memberikan alamat mereka dan nama-nama orang dalam rumah tangga mereka.
Tingkat infeksi Covid-19 di seluruh Inggris telah turun sejak puncaknya pada awal Januari, tetapi tetap angka infeksi relatif tinggi.
Pada Selasa (8/2/2022), 66.183 kasus virus corona baru tercatat di Inggris, dengan 314 kematian dalam 28 hari setelah tes positif, menurut data pemerintah terbaru.
Menurut angka terbaru dari Our World in Data, 72,9 persen populasi Inggris telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19.
Baca juga: Boris Johnson Minta Maaf setelah Gelaran Pestanya saat Lockdown Terungkap ke Publik
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson akan Telepon Putin untuk Hentikan Invasi Rusia ke Ukraina
Pada 1 Februari, Denmark menjadi negara pertama di Uni Eropa (UE) yang mencabut semua pembatasan terkait virus corona.
Menteri Kesehatan Denmark mengatakan kepada CNN bahwa vaksinasi dan booster yang meluas telah membantu negara itu membuka kembali perbatasannya, meskipun tingkat infeksinya tetap tinggi.
Baca juga: Ini Ciri-Ciri Gejala Omicron, OTG dan Ringan Diimbau untuk Isoman
Membuka pintu air
Sementara pernyataan Johnson disambut baik beberapa orang di Inggris,banyak orang khawatir negara itu mungkin bergerak terlalu cepat untuk menghentikan langkah-langkah perlindungan.