News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

BPOM AS Sahkan Penggunaan Darurat Obat Antibodi Covid-19 Baru untuk Lawan Varian Omicron

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempat perawatan monoklonal yang terletak di tenda ditutup untuk pasien di Kampus Utara Miami Dade College pada 25 Januari 2022 di Miami, Florida. Regulator kesehatan Amerika Serikat mengesahkan obat antibodi Covid-19 baru, bebtelovimab, yang menargetkan varian omicron.

Lilly mengatakan kontrak untuk obat barunya - bebtelovimab - bernilai setidaknya $720 juta.

Antibodi monoklonal yang dibuat di laboratorium itu menggantikan sistem kekebalan tubuh manusia dengan bertindak untuk memblokir virus yang menyerang.

Obat diberikan melalui infus atau injeksi, dan digunakan pada saat-saat awal infeksi.

Baca juga: Penjelasan Dokter, Adakah Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Omicron Pada Orang Dewasa dengan Anak?

Baca juga: Trend Kenaikan Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini Masih Didominasi Varian Omicron

Akhir bulan lalu, FDA sempat mencabut izin penggunaan darurat untuk obat antibodi dari Regeneron dan juga Lilly.

Kedua obat tersebut sebelumnya telah menjadi tulang punggung pengobatan antibodi.

Para dokter sangat sulit untuk menemukan cara lain ketika kedua obat itu tidak ampuh melawan omicron.

Alternatif lain, termasuk obat antivirus dari Pfizer dan Merck, tidak tersedia banyak.

Obat antibodi dari GlaxoSmithKline yang efektif melawan omicron juga langka.

Meski begitu, para ilmuwan mengatakan perawatan Covid-19 lah seperti antibodi monoklonal bukan pengganti vaksinasi.

Mengutip Forbes, Bebtelovimab ditemukan oleh perusahaan bioteknologi AbCellera yang berbasis di Vancouver.

AbCellera memeriksa antibodi dari orang yang telah pulih dari Covid-19 untuk menemukan antibodi mana yang paling efektif melawan virus.

AbCellera kemudian memberikan antibodi yang paling menjanjikan—termasuk bebtelovimab—kepada Eli Lilly, yang bertanggung jawab untuk mengembangkan, membuat, dan mendistribusikan obat tersebut.

Karena menargetkan bagian protein lonjakan yang jarang bermutasi, bebtelovimab mungkin terus bisa bekerja melawan varian masa depan, kata AbCellera.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini