Semua upaya sedang dilakukan untuk menemukan anggota awak yang hilang.
Mayoritas jet tempur F-15 Jepang dibangun di bawah lisensi oleh Mitsubishi Heavy Industries dan telah menjadi pesawat tempur garis depan utama negara itu selama empat dekade.
Jepang memiliki 200 F-15, setengahnya akan diperbaharui oleh Boeing untuk meningkatkan umur operasional dan kemampuan mereka.
Varian dua tempat duduk digunakan untuk pelatihan.
Mayoritas F-15 Jepang adalah kursi tunggal.
Jet tempur F-15 jatuh ke Laut Jepang pada Senin (31/1/2022), tak lama setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Komatsu di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, kata ASDF.
Pencarian kemudian dilanjutkan pada Selasa (1/2/2022).
Dilansir dari Japan Times, ASDF, Pasukan Bela Diri Maritim dan penjaga pantai telah mengerahkan pesawat pencari, helikopter, dan kapal dari Pangkalan Udara Komatsu di Prefektur Ishikawa.
Pesawat tempur itu sedang dalam perjalanan untuk pelatihan ketika menghilang dari radar tak lama setelah lepas landas sekitar pukul 17:30 Senin.
Menurut kementerian, F-15 milik kelompok pelatihan tempur taktis pangkalan Komatsu.
Kelompok pelatihan tempur taktis, yang dikenal sebagai unit agresor, dikelola oleh pilot elit dan memainkan peran musuh dalam pelatihan untuk unit ASDF di seluruh Jepang.
Baca juga: 3 Rumah di Setagaya Tokyo Jepang Terbakar, Lansia Berusia 80 Tahun Terluka Parah
Baca juga: Bagian Pesawat Cargo Sepanjang 4 Meter Hilang Saat Mendarat di Bandara Narita Jepang
Armada F-15 ASDF telah mengalami beberapa kecelakaan di masa lalu.
Pada Juli 2011, sebuah F-15 dengan Pangkalan Udara Naha di Prefektur Okinawa jatuh selama penerbangan pelatihan di atas Laut Cina Timur, menewaskan pilotnya.
Sebelumnya pada September 2008, sebuah F-15 dengan Pangkalan Udara Tsuiki di Prefektur Fukuoka jatuh ke Laut Jepang di dekat Prefektur Yamaguchi, tetapi tidak ada yang terluka.
(Tribunnews.com/Yurika)