News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia-Ukraina Disebut Semakin Genting, Joe Biden: Rusia Akan Menyerang Dalam Beberapa Hari

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Helikopter Mi-24 Angkatan Udara Belarusia menembak selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Pasukan Tanggapan Negara Serikat, di lapangan tembak dekat kota Osipovichi di luar Minsk pada 17 Februari 2022. (Photo by Maxim GUCHEK / BELTA / AFP)

TRIBUNNEWS.COM -- Kondsi perbatasan Rusia-Ukraina disebut-sebut semakin genting dan bisa terjadi peperangan kapan saja.

Bahkan pada Kamis (17/2/2022) sudah terjadi baku tembak pasukan Ukraina dan pemberontak pro-Rusia saling tembak-menembak di Ukraina Timur.

Presiden AS Joe Biden pun mengatakan sudah ada indikasi Rusia berencana untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan.

Biden menyebutkan, Moskow sedang mempersiapkan dalih untuk membenarkan serangan.

Kremlin pun menuduh Biden memicu ketegangan dan merilis surat dengan kata-kata keras yang menyatakan, AS mengabaikan tuntutan keamanan Rusia dan mengancam "langkah-langkah teknis-militer" yang tidak ditentukan.

Baca juga: AS Komitmen Selesaikan Ketegangan Rusia dan Ukraina Lewat Cara-cara Diplomatik

Moskow juga memerintahkan pengusiran pejabat nomor dua di Kedutaan AS untuk Rusia.

Baku tembak Kamis dini hari antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia, yang telah berperang selama bertahun-tahun dan di mana gencatan senjata dilanggar secara berkala, memicu alarm.

Pejabat negara Barat yang telah lama memperingatkan bahwa Moskow bisa mencoba membuat skenario untuk membenarkan invasi mengatakan, mereka percaya itu sekarang sedang berlangsung.

"Kami memiliki alasan untuk percaya, mereka terlibat dalam operasi bendera palsu untuk memiliki alasan untuk masuk. Setiap indikasi yang kami miliki adalah mereka siap untuk pergi ke Ukraina dan menyerang Ukraina," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.

Baca juga: AS: Rusia Klaim Tarik Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Justru Tambahkan 7.000 Tentara

"Saya rasa (serangan) ini akan terjadi dalam beberapa hari ke depan," ungkapnya, seperti dikutip Reuters.

Biden memerintahkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk mengubah rencana perjalanannya pada menit terakhir untuk berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina.

Blinken menjelaskan kepada Dewan Keamanan PBB apa yang dia katakan adalah kemungkinan skenario yang dapat Rusia buat untuk membenarkan invasi ke Ukraina.

"Ini bisa menjadi peristiwa kekerasan yang akan dibawa Rusia ke Ukraina, atau tuduhan keterlaluan bahwa Rusia akan menentang Pemerintah Ukraina," ujar Blinken.

“Itu bisa jadi apa yang disebut bom teroris palsu di dalam Rusia, penemuan kuburan massal, serangan pesawat tak berawak terhadap warga sipil, atau serangan palsu bahkan nyata menggunakan senjata kimia," sebutnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini