"Rusia mungkin menggambarkan peristiwa ini sebagai pembersihan etnis atau genosida," kata dia, seperti dilansir Reuters.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin sangat menyesalkan pernyataan Blinken dan berbahaya. Rusia juga mengirim surat kepada anggota Dewan Keamanan PBB yang menuduh pihak berwenang Ukraina "membasmi" warga sipil di Ukraina Timur.
Baca juga: Rusia Sebut Ukraina Saudara, Media Barat Dituding Ciptakan Histeria Invasi
Rusia menuduh Barat histeris dan mengatakan beberapa pasukannya telah kembali ke pangkalan dan tidak memiliki rencana untuk menyerang.
Tapi banyak negara Barat bersikukuh bahwa peningkatan aktivitas militer Rusia terus berlanjut sebelum kemungkinan serangan.
"Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa mereka terlibat dalam operasi bendera palsu demi mendapatkan alasan untuk masuk," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih.
"Indikasi yang kami miliki adalah mereka siap untuk pergi ke Ukraina dan menyerangnya," tambahnya.
Di Ukraina, pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Kiev saling menuduh bahwa masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata di Ukraina timur, di mana Moskow menuduh Kiev "membasmi" warga sipil.
Baca juga: Viral Pria Berusia 61 Tahun Menikah dengan Cinta Pertamanya setelah Terpisah Puluhan Tahun
Pasukan pemerintah Ukraina membantah tuduhan yang menyebut mereka menargetkan posisi separatis di wilayah Donbass yang memisahkan diri, yang berbatasan dengan Rusia.
Rincian tidak dapat ditentukan secara independen, tetapi laporan dari kedua belah pihak menunjukkan insiden yang lebih serius daripada pelanggaran gencatan senjata rutin yang sering dilaporkan di daerah tersebut.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow "sangat prihatin" dengan laporan tersebut.
Rusia memang sudah lama mengatakan bahwa Kiev inginkan alasan untuk merebut wilayah pemberontak dengan paksa. Namun hal ini dibantah Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukan pro-Rusia telah menembaki sebuah taman kanak-kanak, yang disebutnya sebagai "provokasi besar".
Rekaman video yang dirilis oleh polisi Ukraina menunjukkan sebuah lubang menembus dinding bata di sebuah ruangan yang dipenuhi puing-puing dan mainan anak-anak.
"Beberapa provokasi direncanakan hari ini, kami memperkirakannya dan mengira bahwa perang telah dimulai," kata Dmytro, seorang penduduk desa Stanytsia Luhanska, mengatakan kepada Reuters.