News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Konflik Rusia-Ukraina Bisa Picu Masalah Ekonomi hingga Krisis Minyak Bagi Negara Lain dan Indonesia

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria membersihkan puing-puing di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat seperti yang dikatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi. (Photo by Daniel LEAL / AFP)

Ekonom Minta Waspadai Risiko Pelemahan Rupiah Akibat Ketidakpastian Konflik Rusia-Ukraina

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, ekonom memperingatkan agar mewaspadai risiko pelemahan nilai tukar rupiah sebagai imbas dari ketidakpastian akhir dari konflikRusia dengan Ukraina yang terus berlanjut saat ini.

Peringatan itu disampaikan ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail Zaini. Mikalil mengatakan, pelaku pasar sempat mengekspektasikan agresi militer Rusia dan Ukraina akan segera berakhir jika Rusia berhasil menguasai Ibu Kota Ukraina, Kiev.

Namun, hingga kini usaha Rusia menaklukkan Ukraina belum berhasil.

Pasukan Kiev telah berhasil memperlambat laju pasukan penyerang Rusia. Mikail mengatakan akhir dari perang Rusia dan Ukraina mengandung ketidakpastian yang tinggi.

Baca juga: Para Diplomat DK PBB Tuduh UEA Lakukan Kesepakatan Kotor dengan Rusia

"Karena Kiev belum bisa Rusia taklukkan, peperangan masih akan berlanjut dan membuat rupiah melemah," kata Mikail, Minggu (28/2/2022).

Sebelumnya pada Jumat (25/2/2022), rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,19% ke Rp 14.364 per dollar AS.

Kurs JISDOR versi Bank Indonesia (BI) juga menguat tipis 0,01% ke RP 14.369 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan bila respon pelaku pasar cenderung mengacuhkan perang di Ukraina dan Rusia, maka tidak menutup kemungkinan rupiah akan bergerak menguat.

Baca juga: Militer Ukraina: Rusia Berencana Gunakan Pasukan Belarus  

Meski begitu, perkembangan perang yang terbaru tetap berpotensi membawa pengaruh pada pergerakan rupiah.

Apalagi, setelah libur di Indonesia. Untuk perdagangan rupiah di Selasa (1/3/2022), Mikail memproyeksikan bergerak melemah di rentang Rp 14.400 per dollar AS-Rp 14.450 per dollar AS.

Andian memperkirakan kurs rupiah berada di rentang Rp 14.300 per dollar AS-Rp 14.500 per dollar AS. Selanjutnya: Promo Mingguan J.CO 26 Feb - 6 Mar 2022, JPops dan 2 Minuman Rp 108.000 Editor: Tendi Mahadi

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Choirul Arifin)

Baca berita lainnya terkait Konflik Rusia Vs Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini