Namun peran Medvedchuk sebagai mediator berakhir setelah terpilihnya Volodymyr Zelensky sebagai presiden Ukraina pada 2019.
Pada Februari 2021, Zelensky menandatangani dekrit yang menuduh Medvedchuk mendanai terorisme.
Aset Medvedchuk juga dibekukan.
Keputusan tersebut memblokir transmisi tiga stasiun televisi yang terkait dengan Medvedchuk yang dituduh menyiarkan propaganda pro-Kremlin.
Pada bulan Mei, jaksa menuduh Medvedchuk melakukan pengkhianatan tingkat tinggi atau makar.
Medvedchuk lalu ditempatkan di bawah tahanan rumah.
Moskow mengutuk tindakan itu.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut tuduhan pengkhianatan itu sebagai "perburuan penyihir."
Vladimir Putin mengatakan tindakan itu sebagai pembersihan bidang politik yang dapat mengubah Ukraina menjadi semacam "anti-Rusia."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)