Negeri Beruang Putih ini memiliki 5.997, sedangkan NATO punya 5.943, gabungan dari AS sejumlah 5.428, Prancis 290, dan Inggris 225 senjata nuklir.
China tercatat memiliki 350 senjata nuklir, kemudian Pakistan 165, India 160, Israel 90 senjata, dan Korea Utara sebanyak 20.
China, Prancis, Rusia, AS, dan Inggris termasuk di antara 191 negara yang menandatangani Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT).
Berdasarkan perjanjian tersebut, negara-negara ini harus mengurangi persediaan hulu ledak nuklir dan berkomitmen untuk menghilangkannya sepenuhnya.
India, Israel, dan Pakistan tidak pernah bergabung dengan NPT, sementara Korea Utara pergi pada tahun 2003.
Israel adalah satu-satunya negara dari sembilan negara yang tidak pernah secara resmi mengakui program nuklirnya, namun diakui secara luas.
Seberapa merusak senjata nuklir?
Senjata nuklir dirancang untuk menyebabkan kehancuran maksimum.
Kerusakan itu bergantung pada ukuran hulu ledak, seberapa tinggi di atas tanah itu meledak, dan lingkungan.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Merusak Mimpi China Atas Proyek Jalur Sutra di Eropa
Baca juga: Presiden Ukraina Klaim Banyak Pasukan Rusia yang Melarikan Diri
Kendati demikian, hulu ledak yang paling kecil pun dapat menyebabkan banyak korban jiwa dan risiko berkepanjangan.
Bom yang menewaskan hingga 146.000 orang di Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia Kedua, adalah 15 kiloton.
Sedangkan hulu ledak nuklir saat ini bisa lebih dari 1.000 kiloton.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)