TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia telah melakukan konvoi sepanjang 64km di dekat ibu kota Ukraina, Kiev atau Kyiv, selama berhari-hari.
Sebagian besar terhenti sekitar 25 km di luar Kiev yang diyakini menjadi target utama perang Moskow.
Hari kedelapan perang, pasukan kekurangan bahan bakar dan makanan, serta tantangan logistik, termasuk cuaca dan lumpur.
Mengutip BBC, konvoi militer Rusia hampir tidak bergerak dalam tiga hari, kata kementerian pertahanan Inggris.
Namun, pejabat pertahanan AS mengatakan Rusia masih berniat untuk mengepung dan merebut kota tempat tinggal sekitar tiga juta orang itu dengan taktik pengepungan jika perlu.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Membuat Harga Komoditas di Pasar Global Terus Melambung
Baca juga: Turki Sebut Drone BayraktarTB2 yang Dipakai Ukraina Hancurkan Konvoi Rusia Bukan Bantuan Tapi Dijual
Gambar satelit terbaru yang menunjukkan ukuran konvoi memicu kekhawatiran bahwa serangan akan segera terjadi.
Tetapi, para pejabat Inggris dan AS mengatakan masalah logistik dapat memperlambat kemajuan.
Mengapa konvoi terhenti?
Beberapa alasan dapat menjelaskan mengapa kendaraan lapis baja, tank, dan artileri yang ditarik, telah menghentikan pergerakannya di ibu kota.
Termasuk masalah logistik, perlawanan Ukraina yang tak terduga, dan moral yang rendah di antara pasukan Rusia.
Kerusakan mekanis dan kemacetan menyebabkan masalah, menurut pemerintah Inggris.
Makanan dan bahan bakar dikatakan kekurangan pasokan, dan ada laporan bahwa kualitas ban yang buruk dan tidak dirawat dengan baik juga dapat menjadi masalah.
"Ada kegagalan logistik besar-besaran untuk menyediakan bahan bakar, makanan, suku cadang, dan ban... mereka terjebak di lumpur sehingga menyulitkan untuk memindahkan kendaraan," Jenderal Sir Richard Barrons, mantan Komandan Pasukan Gabungan Inggris Command, mengatakan kepada program Today BBC Radio 4.
Namun, dia mengatakan bahwa masalah komando dan kontrol, misalnya jaringan radio yang rusak dan komunikasi di jaringan terbuka kemungkinan akan menyebabkan masalah yang lebih besar.