News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

PBB: 351 Warga Sipil Ukraina Tewas Akibat Invasi Rusia, yang Tidak Tercatat Jauh Lebih Banyak

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa aksi yang tergabung dalam solidaritas untuk rakyat Ukraina menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022). Pada aksi tersebut mereka mengecam invasi Rusia di Ukraina yang telah memakan banyak korban. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN

TRIBUNNEWS.COM, JERMAN -  Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengumumkan 351 warga sipil di Ukraina meninggal sejak invasi Rusia dimulai 10 hari lalu.

Melalui Kantor Urusan Hak Asasi Manusia PBB, OCHCR, disebutkan bahwa  707 warga sipil lainnya terluka dalam peperangan itu.

Kantor yang berbasis di Jenewa itu menggunakan metodologi yang ketat dan hanya melaporkan korban yang telah dikonfirmasi.

OCHCR mengaku pihaknya yakin angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

"Terutama di wilayah yang dikuasai pemerintah (Ukraina) dan terutama dalam beberapa hari terakhir," seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (5/3/2022).

Baca juga: McDonalds, Pepsi, dan Perusahaan Ternama Amerika Diminta Hentikan Operasi di Rusia

Dugaan tingginya angka kematian dibanding data yang terkumpul dikarenakan penerimaan informasi dari beberapa lokasi pertempuran sengit tertunda, dan banyak laporan masih menjalani pembuktian.

Pejabat Ukraina selama ini menyajikan angka yang jauh lebih tinggi.

Sementara itu Dewan Keamanan PBB mengumumkan akan menggelar pertemuan terbuka pada hari Senin (7/3/2022) mengenai situasi kemanusiaan yang memburuk di Ukraina di saat meningkatnya serangan Rusia.

Amerika Serikat dan Albania meminta digelarnya pertemuan tersebut, yang akan mendengarkan presentasi Kepala Urusan HAM PBB Martin Griffiths dan Direktur Ekekutif UNICEF Catherine Russell.

Atas permintaan Prancis dan Meksiko, pertemuan Dewan Keamanan PBB akan diikuti dengan konsultasi tertutup mengenai rancangan resolusi tentang penderitaan kemanusiaan jutaan warga Ukraina, kata para diplomat, yang berbicara dengan syarat anonim karena negosiasi mengenai pertemuan bersifat pribadi.

PBB meluncurkan seruan pengumpulan dana darurat pada 1 Maret sebesar USD1,7 miliar untuk menanggapi kebutuhan kemanusiaan yang meningkat, baik dari orang-orang yang melarikan diri dari Ukraina dan yang tetap tinggal di negara itu.

Seruan tersebut langsung mendapat janji sumbangan sebesar USD1,5 miliar, dan PBB mendesak agar janji itu segera diubah menjadi uang tunai.

PBB memperkirakan 12 juta orang tinggal di Ukraina dan empat juta orang diperkirakan melarikan diri ke negara tetangga.

Sumber: Associated Press/Kompas.TV

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini