News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Izinkan Warga Ukraina Melarikan Diri, Pemboman Dihentikan

Penulis: garudea prabawati
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto dari kiri ke kanan: Volodymyr Zelenskyy, Vladimir Putin,

TRIBUNNEWS.COM - Rusia izinkan warga Ukraina melarikan diri.

Pemboman pun dihentikan agar warga dapat pergi dengan aman.

Berikut update terbaru terkait perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Di mana seperti diketahui Presiden Putin menegaskan tetap melanjutkan invansinya ke Ukraina.

Akibat dari perang tersebut warga banyak menjadi korban, gelombang pengungsi pun terjadi.

Proses evakuasi juga terus dilakukan, dalam rangka menjaga keamanan para warga.

Terbaru pada Sabtu (5/3/2022), militer Rusia melakukan genjatan senjata.

Dikutip Tribunnews dari CNN, hal itu bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi warga sipil di Mariupol dan Volnovakha untuk melarikan diri.

Petugas polisi mengeluarkan mayat seorang pejalan kaki yang tewas dalam serangan udara kemarin yang menghantam menara televisi utama Kyiv di Kyiv pada 2 Maret 2022. - Serangan udara Rusia yang nyata menghantam menara televisi utama Kyiv di jantung ibukota Ukraina pada 1 Maret 2022. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan hal tersebut.

Rusia akan menghentikan pemboman di beberapa bagian Ukraina pada hari Sabtu, sehingga memungkinkan warga sipil melarikan diri dengan aman.

Baca juga: Cerita Warga Ukraina Gagal Mengungsi Gara-gara Dengar Tembakan Tentara Rusia

"Hari ini, 5 Maret, mulai pukul 10 pagi waktu Moskow, pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil dari Mariupol dan Volnovakha," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Koridor kemanusiaan dan rute keluar telah disepakati dengan pihak Ukraina."

Presiden Ukraina Bantah Kabur

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Volodymyr Zelensky membantah tuduhan dia telah melarikan diri dari Ukraina.

Dirinya pun mengatakan saat ini masih di Kyiv, ibu kota Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memposting video di akun Instagramnya pada hari Jumat, mengatakan dia masih di ibukota Kyiv dan belum meninggalkan negara itu.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Sepakat Evakuasi Warga Mariupol dan Volnovakha saat Gencatan Senjata

"Setiap dua hari informasi keluar bahwa saya telah melarikan diri ke suatu tempat, melarikan diri dari Ukraina, dari Kyiv, dari kantor saya. Seperti yang Anda lihat, saya di sini di tempat saya, Andriy Borisovich (Yermak) ada di sini. Tidak ada yang melarikan diri ke mana pun. Di sini , kami sedang bekerja," kata Zelensky.

"Kami suka jogging, tapi sekarang kami tidak punya waktu untuk itu, untuk berbagai latihan kardio," candanya.

"Bekerja. Kemuliaan bagi Ukraina."

Pesawat Kiamat Putin Mulai Lepas Landas

Armada berjuluk Pesawat Kiamat Putin tampak terbang di langit Rusia. Pesawat tersebut tampak terbang ke beberapa rute, dan mendarat di Bandara Internasional Rusia. (Tangkap layar Express.co.uk) ((Tangkap layar Express.co.uk))

Sebuah pesawat anti nuklir milik Rusia tampak lepas landas di langit Moskow, Rusia.

'Pesawat kiamat' sebutannya, dioperasikan oleh Angkatan Udara Rusia.

Menurut media pemerintah Rusia, pesawat model baru ini memiliki kemampuan untuk menahan ledakan nuklir.

Fungsinya sebagai pos komando dan kontrol udara potensial bagi pejabat tinggi saat kondisi bencana, juga konflik bersenjata nuklir.

Laporan penerbangan itu armada milik Presiden Rusia, Vladimir Putin tersebut telah menimbulkan kekhawatiran khusus bahwa perang nuklir bisa terjadi di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Dikutip dari Express.co.uk, Jumat (4/3/2022), data dari FlightRadar24 menunjukkan sebuah pesawat dengan kode RSD980 yang digambarkan sebagai Rossiya atau Skuadron Penerbangan Khusus beredar di atas Moskow.

Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Harga Minyak Melejit, Rupiah Berpotensi Melemah

Data menunjukkan bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Moskow Vnukovo pada pukul 16.16 waktu setempat.

Dan jalur penerbangan menunjukkan pesawat melakukan banyak sirkulasi di wilayah udara di atas Moskow.

Pesawat tersebut beredar selama 3 jam 41 menit, dan kembali mendarat di Bandara Internasional Moskow Vnukov.

Vladimir Putin (Sky News)

Menurut kantor berita pemerintah RIA Novosti, yang mengutip sebuah sumber di kompleks industri militer negara, mengungkap pengerjaan "pesawat kiamat" generasi ketiga tersebut dilalukan di Voronezh pada Juli tahun lalu.

Tass, outlet lain yang dikelola negara Rusia, juga mengatakan pesawat baru didasarkan pada Il-96-400M, sebuah pesawat yang dirancang Soviet, dan akan menggantikan armada Il-80 Rusia saat ini.

Berbeda dengan model yang menjadi dasarnya, "pesawat kiamat" tidak memiliki jendela yang dimaksudkan untuk melindungi mereka yang ada di dalamnya dari ledakan nuklir.

"Pesawat Kiamat" dapat beroperasi sebagai pusat komando dan kendali udara yang dapat digunakan untuk mengevakuasi pejabat tinggi dalam keadaan darurat.

Pesawat tersebut dilengkapi dengan teknologi untuk mengarahkan angkatan bersenjata jika terjadi bencana seperti perang nuklir.

Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia saat Rusia Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Ukraina

Satu-satunya negara yang telah merancang dan memproduksi pesawat semacam itu adalah Amerika Serikat dan Rusia.

Menurut Angkatan Udara, pesawat kiamat dilindungi oleh gelombang elektromagnetik, terlindung dari efek nuklir dan termal.

Teknologi satelit yang digunakan di dalam pesawat juga menawarkan kemampuan komunikasi di seluruh dunia.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini