Menlu Rusia, Kuleba, juga mengumumkan penolakan Kyiv untuk memenuhi tuntutan Rusia, seperti dilaporkan Regnum.
Kuleba mengatakan dia dan Lavrov tidak membuat kemajuan dalam menengahi gencatan senjata 24 jam.
Ia juga menambahkan tampaknya Rusia akan melanjutkan serangan sampai Ukraina menyerah, sesuatu yang dia katakan Kyiv tidak akan melakukannya.
Menurutnya, para pihak harus melakukan pembicaraan yang serius dan substantif, tanpa klise.
Sejauh ini, dari sudut pandang Kyiv, tidak ada solusi diplomatik untuk konflik tersebut.
Dia menyatakan, Mariupol memiliki situasi kemanusiaan yang paling sulit.
“Kami belum membuat kemajuan dalam masalah ini, karena tampaknya orang lain di Rusia membuat keputusan tentang itu,” kata Kuleba.
Menurut dia, para pihak sepakat untuk terus mencari cara penyelesaian masalah kemanusiaan.
Ia juga menambahkan negosiasi dengan Rusia akan dilanjutkan.
Baca juga: Presiden Ukraina Zelenskyy Disebut Siap Berdialog dengan Putin untuk Hentikan Perang
Rusia dan Ukraina akan Lanjutkan Jalur Diplomasi
Dikutip dari Al Jazeera, Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan perwakilan Moskow membela invasinya dan mengatakan hal itu berjalan sesuai rencana.
Kuleba mengatakan dia tidak mendapatkan janji dari Sergey Lavrov Rusia untuk menghentikan penembakan sehingga bantuan dapat menjangkau warga sipil, termasuk prioritas kemanusiaan utama.
Diketahui pemerintah Ukraina sedang mengupayakan evakuasi ratusan ribu orang yang terperangkap di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
“Tampaknya ada pengambil keputusan lain untuk masalah ini di Rusia,” tambah Kuleba mengacu pada Kremlin.