Pria berusia 61 tahun itu menjabat sebagai Jaksa Agung Korea Selatan pada 2019 hingga 2021, di era kepemimpuinan Presiden Moon Jae-in.
Yoon sendiri baru memasuki dunia politik pada tahun lalu dengan bergabung bersama partai konservatif PPP.
Sosoknya yang pemula dalam politik kemudian dibandingkan dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, dan selama kampanye rentan melakukan kesalahan.
Bahkan ia harus menolak berkomentar setelah menyebut Presiden otoriter Korea Selatan, Chun Doo-hwan, yang bertanggung jawab atas pembantaian pemrotes tahun 1980 adalah sosok pandai dalam politik.
Ia juga berjanji akan menghapus Kementerian Kesetaraan Gender, dan menyalahkan kebangkitan feminisme atas tingkat kelahiran rendah di negara itu.
Awalnya Pengacara
Yoon Seok-yeol adalah seorang pengacara, politisi, dan mantan jaksa penuntut umum yang menjabat sebagai Jaksa Agung Korea Selatan antara 2019 dan 2021.
Dilansir Hankyoreh, sebagai calon presiden dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Yoon Seok-youl telah berubah dari jaksa agung untuk pemerintahan Moon Jae-in menjadi kandidat untuk partai oposisi utama.
Yoon mendapat reputasi sebagai jaksa yang "menentang pemerintahan" selama kepresidenan Park Geun-hye.
Kini ia juga melawan pemerintahan yang sama yang membuatnya menjadi jaksa agung.
Yoon mengubah dirinya menjadi politisi yang sekarang akan melawan Partai Demokrat, Partai dari Moon Jae-in, dan akan menjatuhkan partai itu dari kekuasaan.
Tumbuh kaya sebagai putra dari dua profesor, Yoon diterima sebagai mahasiswa hukum di Universitas Nasional Seoul.
Ia lulus ujian pengacara pada tahun 1991 setelah sembilan kali mencoba.
Yoon memulai kariernya sebagai jaksa pada tahun 1994 di Kantor Kejaksaan Distrik Daegu.