TRIBUNNEWS.COM - JPMorgan Chase & Co menyusul Goldman Sachs Group Inc mundur dari Rusia, sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Dilansir Bloomberg, JPMorgan, bank AS terbesar, saat ini terlibat dalam kegiatan terbatas di negara itu, kata perusahaan yang berbasis di New York dalam sebuah pernyataan pada Kamis (10/3/2022).
Sementara, Goldman Sachs mengatakan pihaknya berencana untuk menutup operasinya di sana.
Raksasa industri keuangan bergabung dengan orang-orang di sektor lain, termasuk McDonald's Corp dan Coca-Cola Co.
Diberitakan sebelumnya, perusahaan makanan tersebut menyampaikan akan menghentikan operasi bisnis di negara itu karena jumlah kematian meningkat di Ukraina dan jutaan pengungsi melarikan diri.
Baca juga: Tak Ada Kemajuan dalam Pertemuan Rusia dan Ukraina, Kyiv Menolak Tuntutan Rusia
Baca juga: Bored Ape Yacht Club Sumbang 1 Juta Dolar AS Untuk Militer Ukraina
Langkah itu selanjutnya akan mengisolasi Rusia, negara berpenduduk 144 juta orang dan ekonomi terbesar ke-11 di dunia.
“Aktivitas saat ini terbatas, termasuk membantu klien global mengatasi dan menutup kewajiban yang sudah ada sebelumnya; mengelola risiko terkait Rusia mereka; bertindak sebagai kustodian untuk klien kami; dan menjaga karyawan kami,” kata JPMorgan dalam pernyataannya.
Dampak langsung penarikan JPMorgan ke Rusia terbilang kecil.
Negara itu tidak termasuk di antara 20 negara teratas perusahaan di luar AS, menurut pengajuan peraturan bulan lalu.
Jumlah pegawai bank di negara itu di bawah 100-an, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
Sedangkan Goldman telah mempertahankan kehadirannya di Rusia dalam beberapa tahun terakhir, tetapi negara itu tidak memiliki porsi yang berarti dari bisnis perbankan globalnya.
Pada akhir 2021, total eksposur kredit perusahaan ke Rusia adalah $650 juta, yang sebagian besar terkait dengan rekanan atau peminjam non-negara.
“Kami fokus untuk mendukung klien kami di seluruh dunia dalam mengelola atau menutup kewajiban yang sudah ada sebelumnya di pasar dan memastikan kesejahteraan orang-orang kami,” kata Goldman yang berbasis di New York dalam sebuah pernyataan Kamis pagi (10/3/2022).
Goldman telah memindahkan beberapa stafnya yang berbasis di Moskow ke Dubai.