Lavrov masih bersikeras menyebut Rusia tidak menginvasi Ukraina.
Tetapi, ia menyebut melakukan 'operasi militer khusus' di sana.
"Kami menginginkan Ukraina yang ramah dan demiliterisasi, Ukraina di mana tidak ada risiko pembentukan negara Nazi lain, Ukraina di mana tidak akan ada larangan bahasa Rusia, budaya Rusia," kata Lavrov.
Zelensky Ingin Bertemu Langsung dengan Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, dia bersedia mempertimbangkan beberapa kompromi atas permintaan Rusia.
Seperti permintaan agar Ukraina meninggalkan ambisi untuk bergabung dengan NATO dan mengambil posisi netral.
Zelensky juga menginginkan bertemu langsung dengan Putin.
"Hanya setelah pembicaraan langsung antara kedua presiden kita dapat mengakhiri perang ini," katanya.
Kendati demikian, Ukraina bersikeras atas keamanan negaranya kepada sekutu seperti AS, Inggris dan Jerman.
Mereka juga enggan menyerahkan wilayahnya kepada Rusia, sedikitpun.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Staf Zelensky, Ihor Zhovkva, dalam wawancara di Bloomberg TV, Rabu lalu.
"Kami tidak akan menyerahkan "satu inci" dari wilayah Ukraina ke Rusia," kata Ihor Zhovkva dari Kyiv.
"Prasyarat pertama dan terpenting kami untuk melakukan negosiasi semacam itu adalah segera gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia," tambah Zhovkva.
Seperti diketahui, ada empat tuntutan Rusia untuk menghentikan aksi militer.