TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) Ukraina memposting pesan di Telegram bahwa hingga 15 Maret pada pagi hari, pasukan Rusia telah membunuh 97 anak-anak Ukraina dan melukai lebih dari 100 orang.
Pernyataan ini diklaim mengacu pada data yang dimiliki kantor Kejagung terkait remaja dan anak-anak yang paling terpengaruh di wilayah Kiev, Kharkiv, Donetsk, Chernihiv, Sumy, Kherson, Mykolaiv dan Zhytomyr.
Setidaknya 5 anak meninggal dalam serangan Rusia setiap harinya.
Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (15/3/2022), tindakan pengeboman dan penembakan yang dilakukan pasukan Rusia telah merusak lebih dari 400 institusi pendidikan, 59 diantaranya bahkan dalam kondisi hancur total.
Jumlah kerusakan terbesar didokumentasikan terjadi di wilayah Donetsk yakni 119, wilayah Kharkiv sebanyak 50, wilayah Mykolaiv 30, wilayah Sumy 28, wilayah Kiev 35, wilayah Kherson 21 dan di kota Kiev 24.
Sementara itu 11 fasilitas kesehatan dan tiga rehabilitasi pusat, termasuk fasilitas untuk anak-anak cacat pun hancur.
Baca juga: Main Piano dalam Rumahnya yang Hancur Dibom Rusia, Pianis Ini Ingatkan Adegan Film The Pianist
Data ini disebut belum final, mengingat ketidakmampuan Ukraina untuk memeriksa lokasi, karena Rusia melakukan permusuhan aktif di wilayah yang diduduki sementara.
Kantor Kejagung pun memanggil saksi kejahatan perang Rusia untuk merekam kesaksiannya dan mengirimkan bukti pada tautan tersebut.
Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perang terhadap Ukraina dan meluncurkan invasi besar-besaran.
Pasukan Rusia kemudian menembaki dan menghancurkan infrastruktur, melakukan penembakan besar-besaran di daerah pemukiman di kota-kota besar dan kecil di Ukraina menggunakan artileri, MLRS dan rudal balistik.
Darurat militer pun diberlakukan di Ukraina dan mobilisasi umum juga diumumkan.