TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 100.000 warga Inggris menawarkan rumah kepada pengungsi Ukraina dalam waktu 24 jam pertama setelah pemerintah membuat skema Homes for Ukraine.
Bahkan situs web untuk mendaftarkan skema itu sempat down untuk sementara waktu karena banyaknya nomor yang menawarkan bantuan.
Departemen Peningkatan Level, Perumahan dan Komunitas angkat bicara lewat unggahan Twitter, Selasa (15/3/2022).
"Berkat kemurahan hati publik Inggris, kami telah menerima lebih dari 100 ribu pernyataan minat dari individu dan organisasi sejauh ini dalam skema Homes for Ukraine."
Baca juga: 5 Tuntutan Presiden Ukraina Zelensky ke Para Pemimpin Eropa, Sindir Sanksi Barat Tak Cukup
Baca juga: Inggris Berani Bayar 456 Dolar AS per Bulan Jika Rakyatnya Bersedia Tampung Pelarian Ukraina
Menteri Luar Negeri, James Cleverly, mengatakan sebelumnya ada 10.000 orang per jam yang mendaftar.
Seorang juru bicara mengatakan, situs Homes for Ukraina sementara terhenti setelah ditayangkan pada Senin sore (14/3/2022).
Dia mengatakan jumlah penawaran terus meningkat, dengan penawaran berlipat ganda dalam beberapa jam.
Diketahui, hampir 3 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia, dengan lebih banyak pengungsi di dalam negeri karena kota-kota dibom.
Baca juga: Kejagung Ukraina: Rusia Telah Membunuh 97 Anak Ukraina
Baca juga: Serangan Dini Hari Bombardir Kyiv, Beberapa Jam Sebelum Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina
Hingga Senin (14/3/2022), hanya warga Ukraina yang memiliki hubungan keluarga dengan Inggris yang dapat mengajukan visa yang akan memberi mereka akses ke pekerjaan dan tunjangan.
Pada hari yang sama, Michael Gove mengumumkan bahwa sponsor dapat membawa orang Ukraina mana pun ke Inggris untuk tinggal di rumah mereka selama minimal enam bulan.
Mereka akan menerima pembayaran bulanan £350.
Di bawah skema tersebut, para pengungsi akan diizinkan untuk tinggal dan bekerja di Inggris hingga tiga tahun.
Mereka juga akan menerima akses penuh dan tidak terbatas ke tunjangan, perawatan kesehatan, pekerjaan, dan dukungan lainnya.
James Cleverly mengaku bangga dengan jumlah orang yang ingin membantu Ukraina.
Baca juga: Penasihat Presiden Ukraina Prediksi Invasi Rusia akan Berakhir Mei 2022, Ini Alasannya
Baca juga: Rusia-Ukraina Sepakat Sembilan Koridor Untuk Evakuasi Warga Sipil Dari 4 Kota