News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Tolak Tuntutan Moskow untuk Akui Kemerdekaan Donbass dan Krimea sebagai Bagian Rusia

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat! ujar Zelensky dalam jumpa pers. Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya, katanya. Percayalah pada saya, tambahnya. Zelensky tolak tuntutan moskow untuk akui kemerdekaan Donbass dan Krimea sebagai bagian Rusia. Komentar Zelensky isyaratkan belum ada kesepakatan.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menolak rencana netralitas 15 poin Rusia untuk mengakui Krimea sebagai bagian Rusia dan kemerdekaan Donbass.

Zelensky bersikeras mengenai prioritas Ukraina saat ini termasuk 'memulihkan integritas teritorial'.

"Pembicaraan tentang Ukraina berlanjut. Prioritas saya dalam pembicaraan sangat jelas, akhiri perang, jaminan keamanan, kedaulatan, pemulihan integritas teritorial, jaminan nyata untuk negara kita, perlindungan nyata negara kita," kata Zelensky, dalam sebuah video yang dibagikan di Telegram.

Sebelumnya, Rusia dan Ukraina telah mengisyaratkan adanya kemajuan negosiasi dengan mengamankan gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia, dikutip dari Daily Mail.

Seorang petugas pemadam kebakaran berjalan di sepanjang tangga penyelamat yang ditempatkan di bingkai jendela sebuah gedung apartemen yang membara setelah ditembaki di distrik Obolon barat laut Kyiv pada 14 Maret 2022. - Dua orang tewas pada 14 Maret 2022, karena berbagai lingkungan di Ibu kota Ukraina, Kyiv, berada di bawah serangan penembakan dan rudal, kata pejabat kota, pada hari ke 19 setelah militer Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. (Photo by Aris Messinis / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Ketentuan dalam rencana 15 poin, berarti Kyiv akan menyetujui netralitas dan menerima batasan militernya untuk menghentikan serangan Rusia di Ukraina.

Ada juga rencana untuk melarang Ukraina bergabung NATO dan berjanji untuk tidak menjadi tuan rumah pangkalan militer atau persenjataan Barat dengan imbalan perlindungan.

Ketentuan lain termasuk hak mengabadikan bahasa Rusia di Ukraina.

Namun, desakan Rusia dalam rencana 15 poin itu adalah Ukraina mengakui pencaplokan Krimea serta kemerdekaan Luhansk dan Donetsk.

Presiden Rusia, Vladimir Putin bersikeras seluruh Donbass harus berpisah dari Ukraina.

Komentar Zelensky tentang prioritas Ukraina, termasuk memulihkan wilayah Ukraina, menunjukkan kedua pihak masih jauh dari menyelesaikan kesepakatan.

Baca juga: Ukraina dan Rusia Akan Susun Rencana Netralitas 15 Poin untuk Akhiri Perang, Kyiv Dilarang Ikut NATO

Rusia: Azov Melakukan Provokasi Berdarah

Rusia menanggapi klaim Ukraina tentang serangan udara yang menghancurkan sebuah teater di Mariupol dan membunuh warga sipil yang berlindung di sana.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tidak ada serangan terhadap sasaran darat di kota itu, seperti yang diberitakan India Times.

Rusia menuduh batalyon neo-Nazi "Azov" yang membunuh pasukannya dan sandera.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini