TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada Minggu (20/3/2022) mengatakan, "waktu akan membuktikan bahwa China berada di pihak yang tepat" atas perang Ukraina.
"China akan terus membuat penilaian independen berdasarkan manfaat dari masalah ini dengan sikap yang objektif dan adil."
"Kami tidak akan pernah menerima paksaan dan tekanan dari luar, kami juga menentang tuduhan dan kecurigaan yang tak berdasar terhadap China," kata Wang Yi pada wartawan, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri, sebagaimana diberitakan CNN.
Wang mengatakan, "Solusi jangka panjang adalah meninggalkan mentalitas Perang Dingin, menahan diri terlibat konfrontasi kelompok, dan benar-benar membentuk arsitektur keamanan regional yang seimbang, efektif, serta berkelanjutan."
"Hanya dengan cara ini stabilitas jangka panjang di benua Eropa dapat dicapai."
Baca juga: Mengapa Beberapa Negara Ingin Tetap Bersahabat dengan Rusia di Tengah Invasi Moskow ke Ukraina?
Baca juga: Profil Singkat 4 Jenderal Rusia yang Tewas dalam Invasi ke Ukraina, Hanya 1 yang Dikonfirmasi Putin
Komentar ini disampaikan Wang setelah Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada Jumat (18/3/2022), dalam upaya mencegah Beijing membantu Moskow.
"China harus membuat keputusan sendiri tentang di mana mereka ingin berdiri dan bagaimana mereka ingin buku-buku sejarah melihat mereka," ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, saat itu.
"Itu adalah keputusan yang harus dibuat oleh Presiden Xi."
Sementara China tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina secara langsung, China juga tidak menawarkan dukungan eksplisit.
Para ahli percaya Beijing sedang menavigasi posisi yang kompleks ketika krisis di Ukraina meningkat, berusaha untuk menyeimbangkan kemitraan strategisnya dengan Moskow sambil mempertahankan hubungan ekonomi dengan Barat.
AS telah mengamati dengan hati-hati ketika Xi memupuk kemitraan yang erat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, percaya bahwa aliansi para pemimpin otoriter memposisikan dirinya untuk menentang AS secara militer dan ekonomi.
Selama pembicaraan tingkat tinggi di Beijing bulan lalu, Xi dan Putin mencapai kesepakatan mereka, menyatakan dalam sebuah pernyataan panjang bahwa hubungan mereka tidak terbatas.
Kematian Jenderal Kelima Rusia
Seorang jenderal Rusia kelima tewas dalam pertempuran di dekat kota selatan Kherson, kata pejabat Ukraina.