News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mengenal Resimen Azov, Kelompok Ekstremis yang Jadi Benteng Pertahanan Ukraina

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang tentara Ukraina mempertahankan posisinya dengan senjata antipesawat ZU-23-2 di garis depan, timur laut Kyiv pada 3 Maret 2022. Mengenal Resimen Azov, Kelompok Ekstremis yang Jadi Benteng Pertahanan Ukraina

Juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menuding Nasionalis dari Batalion Azov Ukraina menggunakan sistem grad di daerah pemukiman di sekolah dan pinggiran kota Mariupol.

"Pada 26 Februari, dari pukul 16.00 hingga 16.20 (waktu setempat), Nasionalis Ukraina dari Batalion Azov menyerang daerah pemukiman Sartana di pinggiran kota Mariupol dan di Sekolah No. 8 di kota Mariupol. Akibatnya, terjadi penghancuran bangunan tempat tinggal dan ada yang tewas diantara penduduk sipil," kata Konashenkov.

Kemhan Rusia, kata dia, memperingatkan bahwa Nasionalis Ukraina sedang mempersiapkan provokasi semacam itu.

Baca juga: Biden Sebut Rusia Berencana Gunakan Senjata Kimia di Ukraina

"Tentara Rusia telah menghancurkan 975 objek infrastruktur militer Ukraina. Diantaranya adalah 23 pos komando dan pusat komunikasi Angkatan Bersenjata Ukraina, 3 pos radar, 31 sistem rudal anti-pesawat S-300, Buk M-1 dan Osa, dan 48 stasiun radar, 8 pesawat tempur,  7 helikopter dan 11 kendaraan udara tak berawak ditembak jatuh. Perangkat serta dua rudal taktis Tochka-U," jelas Konashenkov.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (27/2/2022), ia mengklaim 223 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 28 pesawat, 39 sistem peluncuran roket ganda, 86 senjata artileri lapangan dan mortir, 143 unit kendaraan militer khusus telah dihancurkan.

"Resimen pertahanan udara pasukan Ukraina, yang dilengkapi dengan kompleks Buk M-1, meletakkan senjatanya dan menyerah pada Sabtu," papar Konashenkov.

Konashenkov kemudian menambahkan bahwa selama beberapa hari terakhir, kota Kherson dan Berdyansk telah sepenuhnya diblokir oleh Angkatan Bersenjata Rusia.

Baca juga: Militer Rusia Kirimkan 20 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Melitopol Ukraina

"Kota Genichesk dan lapangan terbang Chernobaevka dekat Kherson juga dikuasai," tegas Konashenkov.

Sebelumnya pada 21 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang mengakui kedaulatan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) dari Ukraina.

Lalu pada 24 Februari saat pagi hari, Rusia meluncurkan operasi militer khusus untuk melakukan demilitarisasi terhadap negara tetangganya itu.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi kepada rakyatnya, Putin mengatakan bahwa keadaan 'membutuhkan tindakan tegas dan segera', saat DPR dan LPR yang disebut sebagai Republik Donbass meminta bantuan.

Kemudian, Kemhan Rusia menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Rusia tidak meluncurkan serangan apapun ke kota-kota di Ukraina.

Hanya infrastruktur militer Ukraina saja yang dinonaktifkan dengan cara presisi tinggi.

Sedangkan penduduk sipil tidak menjadi target dalam penyerangan.

Dalam beberapa minggu terakhir, situasi di sepanjang garis kontak diklaim telah memburuk secara signifikan saat pasukan Ukraina diduga mengintensifkan penembakan terhadap Donbass.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini