News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat China Eastern Airlines Jatuh

5 Fakta Baru Kecelakaan China Eastern, Temuan Kotak Hitam hingga Kondisi Pilot Sehat & Berpengalaman

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 21 Maret 2022 menunjukkan petugas polisi paramiliter melakukan pencarian di lokasi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines di daerah Tengxian, kota Wuzhou, di wilayah Guangxi selatan China. - Sebuah jet penumpang China Eastern yang membawa 132 orang jatuh ke lereng gunung di China selatan pada 21 Maret menyebabkan kebakaran besar, tak lama setelah kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara dan jatuh ribuan meter hanya dalam tiga menit.

Kepala Brigade Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Guangxi, Zheng Xi juga mengatakan, pihaknya menemukan potongan-potongan puing pesawat dan beberapa jaringan manusia.

Hal itu ditemukan di lokasi kecelakaan dekat desa Molang, Kabupaten Tengxian.

Zheng menyebut, baik puing pesawat dan jenazah manusia telah diserahkan kepada tim investigasi.

Menurutnya, derasnya hujan yang turun pada hari Rabu sempat menyulitkan operasi pencarian.

"Hujan deras pada hari Rabu untuk sementara mempengaruhi operasi pencarian dan penyelamatan."

"Hingga Rabu malam, tidak ada korban selamat yang ditemukan," kata Zheng.

Baca juga: China Lockdown Kota Berpenduduk 9 Juta Orang, Laporkan 4 Ribu Kasus di Tengah Strategi Zero Covid

5. Kondisi Pilot Sehat dan Berpengalaman

Ketua cabang Yunnan maskapai, Sun Shiying mengatakan, tiga pilot pesawat China Eastern Airlines yang baru saja jatuh dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat untuk penerbangan.

Dalam konferensi pada Rabu (23/3/2022), Sun menyebut lisensi penerbangan dan sertifikat kesehatan ketiga pilot semuanya dalam masa berlaku yang baik ketika menerbangkan pesawat.

"Kapten penerbangan menjadi kapten untuk Boeing 737 pada Januari 2018. Dia memiliki total pengalaman penerbangan 6.709 jam," kata Sun.

Ia menambahkan, jam terbang co-pilot pertama adalah 31.769 dan co-pilot kedua memiliki 556 jam.

"Catatan kinerja ketiga pilot itu baik dan kehidupan rumah mereka tidak menunjukkan kelainan," katanya.

Menurut Sun, pesawat yang jatuh itu mulai beroperasi pada 22 Juni 2015, dengan sejarah penerapan perawatan pesawat yang ketat dan kondisi teknis yang stabil.

"Sebelum lepas landas, pesawat memenuhi persyaratan perawatan dan standar kelaikan udara, sehingga mendapat izin normal," tambahnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini