News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KTT G20 Bali

Hubungi Jokowi, PM Australia Tolak Kehadiran Putin di G20: Dia Ambil Nyawa Warga Sipil Tak Bersalah

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali agenda kerjanya di Roma, Italia dengan mengadakan pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, pada Sabtu (30/10/2021).

Sejauh ini, pemerintah mengatakan, Australia telah menjatuhkan 476 sanksi terhadap individu dan institusi Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Kendati demikian, China pada minggu ini menggambarkan Rusia sebagai "anggota penting" G20 dan mengatakan tidak ada anggota yang memiliki hak untuk mengusir negara lain, setelah Washington meningkatkan prospek mengecualikan Moskow.

Rencana Kehadiran Putin di G20 Jadi Sorotan

Sebelumnya diberitakan Tribunnews, rencana Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, Oktober tahun ini menjadi sorotan media asing.

Reuters, The Sydney Morning Herald, Channel News Asia, Fox News,  BBC, dan sejumlah media asing lainnya menurunkan berita yang judulnya hampir sama 'Presiden Rusia Vladimir Putin akan Menghadiri Pertemuan G20 di Bali'.

Hal tersebut mengutip pernyataan  Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova, pada Rabu (23/3/2022).

Seperti diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) akan digelar di Bali, Indonesia, akhir tahun 2022 mendatang.

Acara ini yang akan dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin.

Rencana kehadiran Putin menjadi pusat perhatian.

Baca juga: Vladimir Putin Konfirmasi Akan Hadir di KTT G20 Indonesia Akhir Tahun

Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir sejak terjadi perang Ukraina dengan Rusia, muncul seruan dari beberapa negara anggota G20 yang menginginkan agar Rusia dikeluarkan dari kelompok tersebut.

Menanggapi seruan itu, Lyudmila Vorobyova berpendapat bahwa reaksi negara barat terhadap Rusia tidak proporsional.

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," katanya dalam konferensi pers pada Rabu (23/3/2022)  seperti dilansir dari Reuters. 

Keinginan Amerika dan sekutu barat untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 tampaknya tidak akan mudah.

Sejumlah negara yang tergabung dalam G20 seperti China, India, dan Arab Saudi, kemungkinan akan menggunakan veto untuk membatalkan usul barat tersebut.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini