“Hanya Tuhan yang tahu bagaimana kita akan mengelola tingkat kenaikan harga ini,” kata Indrani Majumder.
Indrani Majumder sebagai satu-satunya tulang punggung di keluarganya juga menceritakan, dia hanya menerima setengah gaji akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Suzuki Motor Investasikan 1,3 Miliar Dolar AS untuk Produksi Kendaraan Listrik di India
Konfederasi Pedagang Seluruh India memperkirakan biaya input untuk produksi barang-barang konsumen tahan lama dan barang-barang konsumen yang bergerak cepat atau fast moving consumer goods (FMCG), akan naik 10 hingga 15 persen pada bulan ini karena naiknya harga bahan bakar.
Penjual sayur di kota Kolkata, India Debashis Dhara mengatakan biaya transportasi yang lebih tinggi akan menaikan harga sayuran hingga 5 persen pada minggu ini. Dhara juga mengungkapkan penjualannya mengalami penurunan sejak Februari lalu.
Perusahaan yang memproduksi susu dan produk susu, Mother Diary telah menaikan harga susu hampir 5 persen bulan ini, dan perusahaan FMCG seperti Hindustan Unilever dan Nestle menaikan harga untuk produk-produk mereka seperti mie instan, teh dan kopi.
Harga ayam boiler di India juga melonjak hampir 45 persen ke harga 145 rupee atau 1,90 dolar AS per kilogram pada minggu ini, karena harga bahan pakan utama peternakan ayam seperti jagung dan kedelai juga melonjak setelah pasokan dari wilayah Laut Hitam terpengaruh.