Selain itu, UNICEF turut meningkatkan jumlah tim perlindungan anak yang bekerja di dalam zona konflik akut dari 22 menjadi 50 dan telah mengirimkan 63 truk pasokan penyelamat untuk mendukung kebutuhan lebih dari 2,2 juta orang.
Dalam beberapa minggu mendatang, UNICEF akan memulai bantuan tunai darurat untuk keluarga yang paling rentan dan membangun ruang ramah anak di lokasi-lokasi utama di seluruh negeri.
Sebelumnya, menurut Kantor Kejaksaan Agung Ukraina, 128 anak tewas dan lebih dari 170 terluka dalam agresi bersenjata Federasi Rusia yang dilakukan di Ukraina pada 24 Maret kemarin.
Perlu diketahui, pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, ia menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Setelah dimulainya invasi, pasukan Rusia telah menembaki dan menghancurkan infrastruktur utama.
Selain itu, secara besar-besaran juga menyerang daerah pemukiman di kota-kota dan desa-desa Ukraina menggunakan artileri, roket, dan rudal balistik.
Darurat militer pun diberlakukan di Ukraina, bahkan mobilisasi umum turut diumumkan.
(Tribunnews.com/Fajar/Fitri Wulandari)