News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengapa Korea Utara Memalsukan Peluncuran 'Rudal Monster' Hwasong-17? Ini Kata Analis

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Media pemerintah mengumumkan peluncuran menakjubkan dari apa yang mereka sebagai rudal balistik antarbenua Hwasong-17 yang baru. Korea Utara melaporkan peluncuran rudal balistik Hwasong-17 yang sempat gagal, namun para intelijen menemukan peluncuran itu rupanya direkayasa.

"Dengan hanya 8 hari antara peluncuran yang gagal dan peluncuran yang diklaim berhasil, tidak akan ada waktu untuk menganalisis apa yang salah dan kemudian memperbaikinya, itulah sebabnya Pyongyang beralih ke metode 'akal-akalan'," tambah laporan itu.

"Palsukan sampai Berhasil"

Ini bukan pertama kalinya Korea Utara memalsukan pengembangan senjata.

Pada Januari 2016, negara itu melaporkan keberhasilan uji coba rudal balistik kapal selam dengan menggunakan rekaman video yang di-edit, kata para analis.

"Mengejutkan bahwa Pyongyang masih melakukan kejahatan 'berpura-pura sampai Anda berhasil'," kata Mason Richey, seorang profesor di Universitas Hankuk.

"Fakta bahwa para analis independen, apalagi intelijen AS dan Korea Selatan, mampu mendeteksi kebohongan begitu cepat, dapat merusak kredibilitas Korea Utara," katanya.

"Jika Pyongyang berbohong tentang sesuatu yang 'tampak jelas' seperti tipe ICBM, apakah mereka juga berbohong tentang area yang 'lebih buram', seperti apakah rudal mereka bertahan saat masuk kembali atau seberapa ringan dan padat hulu ledak mereka."

Korea Utara mengumumkan peluncuran Hwasong-17 dengan mempublikasian video gaya Hollywood dengan menampilkan pemimpin Kim Jong Un berjaket kulit hitam dan kacamata hitam, diapit oleh para jenderal, yang tampaknya memberikan sinyal untuk meluncurkan rudal raksasa.

Media pemerintah mengumumkan peluncuran "menakjubkan" dari apa yang mereka sebagai rudal balistik antarbenua Hwasong-17 yang baru (© STR)

Tetapi kejanggalan yang terlihat dalam rekaman itu membuat para analis berpikir bahwa dokumentasi itu menyesatkan.

Situs web spesialis yang berbasis di Seoul, NK News, menganalisis citra satelit dan menemukan indikasi bahwa beberapa rekaman diambil lebih awal dari yang diklaim media pemerintah, kemungkinan direkam pada tes 16 Maret yang gagal.

"Kim Jong Un kemungkinan menargetkan audiens domestik, untuk menekan rumor yang kemungkinan menyebar tentang kegagalan ICBM yang sangat terlihat di Pyongyang minggu sebelumnya, dan untuk meningkatkan 'kebanggaan nasionalistik' menjelang 15 April," ungkap analis NK News Colin Zwirko mengatakan kepada AFP.

"Dia mungkin tidak ingin menyia-nyiakan rekaman Hwasong-17 dan tidak dapat meluncurkan rudal yang lain dengan cepat," tambahnya.

Revolusi propaganda

"Fakta bahwa Kim Jong Un sendiri berada di depan dan tengah acara menunjukkan bahwa propaganda itu ditujukan untuk menopang dukungan bagi pemimpin itu secara pribadi," kata Hong Min dari Institut Unifikasi Nasional Korea.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini