News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pasukan Rusia Disebut Tolak Perang di Ukraina, Sabotase Senjata Sendiri hingga Tembak Jatuh Pesawat

Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan yang diduga berasal dari gudang senjata Rusia di Belgorod, disebut dikarenakan serangan rudal Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia dikabarkan telah menolak untuk melaksanakan perintah untuk perang di Ukraina.

Hal tersebut diperjelas sesuai pernyataan dari Jeremy Fleming, kepala badan intelijen siber Inggris GCHQ.

Pihaknya mengatakan mengatakan, ada indikasi bahwa Rusia telah salah menilai situasi secara besar-besaran.

"Kami telah melihat tentara Rusia kekurangan senjata dan menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase senjata mereka sendiri dan bahkan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat mereka sendiri," kata Fleming dalam pidatonya di Universitas Nasional Australia di Canberra.

"Dan meskipun penasihat Putin takut untuk mengatakan yang sebenarnya, apa yang terjadi dan sejauh mana salah penilaian ini harus jelas bagi rezim."

Di lapangan, pejabat AS dan Ukraina mengatakan Rusia terus memposisikan kembali pasukannya dari Kyiv, mungkin sebagai bagian dari upayanya untuk memfokuskan kembali pada wilayah timur, dikutip dari BBC.

Putin Disebut Telah Disesatkan

Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Alexander VILF/POOL/ AFP) (AFP/ALEXANDER VILF)

Presiden Rusia, Vladimir Putin disebut disesatkan oleh para penasihatnya.

Disebut-sebut para penasihat itu takut mengatakan kepada Putin betapa buruknya perang di Ukraina, ujar pihak AS.

Bahkan Putin juga tidak diberitahu tentang dampak penuh sanksi terhadap ekonomi Rusia.

Hal tersebut dikatakan oleh juru bicara Gedung Putih, Kate Bedingfield.

AS memiliki informasi bahwa Putin merasa disesatkan oleh militer Rusia.

Hal ini telah mengakibatkan ketegangan terus-menerus antara Putin dan kepemimpinan militernya.

Baca juga: Gagal Endus Aksi Militer Rusia ke Ukraina, Kepala Intelijen Prancis Eric Vidaud Didepak

"Perang Putin telah menjadi kesalahan strategis yang telah membuat Rusia lebih lemah dalam jangka panjang dan semakin terisolasi di panggung dunia," katanya.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Ramil SITDIKOV/POOL/AFP) 

Sementara itu juru bicara Pentagon, John Kirby menyebut penilaian itu bisa saja membuat Putin tidak bijaksana untuk mengakhiri konflik melalui negosiasi damai.

Intelijen Inggris menambahkan kini pasukan Rusia di Ukraina mengalami demoralisasi, kekurangan peralatan dan menolak untuk melaksanakan perintah.

Beberapa pasukan pun disebut mundur dari perang.

Di sisi lain pasukan Ukraina terus berupaya untuk merebut kembali beberapa daerah yang dikuasai Rusia.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-36, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Serangan Intens di Kharkiv

Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv pada 21 Maret 2022. - Sedikitnya enam orang tewas dalam pemboman semalam di sebuah pusat perbelanjaan di ibukota Ukraina, Kyiv, kata seorang wartawan AFP, dengan tim penyelamat. menyisir puing-puing untuk mencari korban lainnya. (Photo by ARIS MESSINIS / AFP) (AFP/ARIS MESSINIS)

Wilayah Kharkiv di timur laut Ukraina telah mendapat serangan berat dalam 24 jam terakhir, kata gubernur militer wilayah itu dalam sebuah pernyataan, Kamis (31/3/2022).

Pengeboman yang intens telah mencegah pembukaan koridor evakuasi di wilayah tersebut, Oleh Synyehubov, kepala administrasi militer wilayah Kharkiv, dikutip dari CNN.

"Selama satu hari terakhir, pasukan Rusia telah menyerang 47 kali dengan artileri, mortir, tank, dan serangan di daerah Piatihatky, Oleksiyivka, dan daerah pemukiman di distrik Pabrik Trator Kharkiv," kata Synyehubov.

"Sekitar 380 penembakan dari Grad dan Smerch (artileri roket) tercatat. Di Saltivka, musuh merusak pipa gas, terjadi kebakaran besar, dan penyelamat telah bekerja untuk melokalisasinya," tambahnya.

Baca juga: Gagal Endus Aksi Militer Rusia ke Ukraina, Kepala Intelijen Prancis Eric Vidaud Didepak

Synyehubov mengatakan pasukan Rusia juga telah melakukan tembakan besar di Derhachi, barat laut kota Kharkiv, menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya, dan menghancurkan sebuah gedung dewan kota. 

"Titik paling sengit di wilayah Kharkiv yakni tetap di wilayah Izium, di mana pertempuran dan penembakan terus-menerus berlanjut," katanya.

Pihaknya mengatakan Ukraina terus berupaya mengevakuasi warganya, namun sejauh ini ujarnya sepertinya Rusia tidak memberi kesempatan.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini