Baca juga: Dapatkah Presiden Rusia Vladimir Putin Dituntut atas Kejahatan Perang?
Baca juga: Putin Ancam Denda Wikipedia Jika Tak Hapus Konten Miring Terkait Invasi Rusia
Zelensky berkata, "Ini tidak berbeda dengan teroris lain seperti Daesh... Tindakan ini dilakukan oleh anggota Dewan Keamanan PBB".
Pemimpin Ukraina mengatakan kepada perwakilan dunia itu bahwa kengerian Bucha sedang terulang di tempat lain di Ukraina.
Dia memperingatkan, "Kejahatan perang paling mengerikan sepanjang masa, yang telah kita lihat sejak akhir Perang Dunia Kedua, telah dilakukan."
"Pembantaian di kota kami Bucha sayangnya hanya salah satu dari banyak contoh dari apa yang telah dilakukan penjajah di tanah kami selama 41 hari terakhir, dan ada banyak kota serupa, tempat serupa, di mana dunia belum belajar sepenuhnya tentang kebenaran," katanya.
Baca juga: Eks Perwira Marinir AS Ungkap Sejumlah Kejanggalan Tragedi Bucha: Propaganda untuk Sudutkan Rusia?
Baca juga: Mengenal Drone Switchblade Si Tank-Killer yang akan Dikirim AS untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia
Dia meminta Dewan Keamanan PBB, di mana Rusia memiliki hak veto sebagai anggota tetap, untuk mereformasi diri demi menghentikan agresi Rusia.
Veto Rusia, menurut Zelensky, telah merusak seluruh arsitektur keamanan global, memungkinkan mereka untuk tidak dihukum sehingga mereka dapat menghancurkan semua yang mereka bisa.
Setelah pidato itu, delegasi Ukraina menunjukkan video grafis dari dampak kejahatan perang Rusia di Irpin, Mariupol dan Bucha dan kota-kota lain.
Di antara korbannya adalah anak-anak.
Menanggapi cuplikan itu, duta besar Inggris untuk PBB Dame Barbara Woodward mengatakan, "Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada delegasi Ukraina karena telah membagikan video itu kepada kami."
"Gambar-gambar itu mengerikan, berbicara dalam kapasitas saya, kami terkejut dengan apa yang telah kami lihat, dan kami mengulang kembali solidaritas kami dengan Ukraina."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)