TRIBUNNEWS.COM - Fujiko A. Fujio, kartunis Jepang yang populer dengan serial manga ciptaannya 'Ninja Hattori', meninggal dunia di usia 88 tahun.
Pria yang bernama asli Motoo Abiko itu menghembuskan nafas terakhir di kediamannya dekat Tokyo, jelas pihak kepolisian pada Kamis (7/4/2022) ini.
Dilansir Kyodo News, selain kartun 'Ninja Hattori' yang populer di Indonesia, Abiko juga dikenal karena karyanya seperti 'Kaibutsu-kun' (The Monster Kid) yang juga dibuat dalam serial anime.
Ada juga 'The Laughing Salesman' ditayangkan di paltform streaming Netflix.
Baca juga: Imbas Perang Rusia Vs Ukraina, IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Jepang
Baca juga: Survei: Mayoritas Orang Indonesia Memandang China Sebagai Ancaman, Jepang Disambut Baik
Motoo Abiko bekerja dengan teman masa kecilnya Fujiko F. Fujio yang bernama asli Hiroshi Fujimoto, mendiang pencipta serial kartun terkenal 'Doraemon'.
Duo kartunis ini menggunakan nama "Fujiko Fujio" dalam kemitraannya, namun kemudian bubar pada tahun 1987.
Menurut laporan News Straits Times, penyiar TBS mengatakan, Fujiko A. Fujio alias Abiko ditemukan meninggal di luar rumahnya pada Kamis.
Polisi tidak mengonfirmasi laporan tersebut kepada AFP, namun sederet artis Jepang dan pihak di balik produksi anime menyampaikan penghormatan terhadap mendiang kartunis itu di Twitter.
Abiko adalah putra tertua dari seorang biarawan di sebuah kuil bersejarah di wilayah Toyama tengah.
Tetapi keluarganya meninggalkan kuil setelah kematian ayah Abiko ketika dia duduk di kelas lima.
"Kematian ayah saya paling mengubah hidup saya."
"Jika dia tidak meninggal, saya pikir saya akan menjadi seorang biarawan," katanya kepada harian Asahi Shimbun, pada tahun 2020.
Saat duduk di bangku sekolah menengah, ia berteman dengan Hiroshi Fujimoto yang menciptakan kartun populer 'Doraemon'.
Keduanya kemudian bekerja sama.
Mereka membentuk kemitraan dan memulai debutnya pada tahun 1951 dengan nama pena "Fujiko Fujio".
Kedua kartunis legendaris Jepang itu tinggal satu apartemen di Tokyo bersama seniman terkenal lainnya, termasuk Osamu Tezuka.
Salah satu karya awal duo ini adalah 'Q-Taro', yang bercerita tentang anak hantu yang baik hati dan nakal yang mulai hidup dengan keluarga manusia.
Manga ini menjadi populer di Jepang hingga luar negeri.
Baca juga: Khawatir Rusia Lolos Sanksi, Jepang Desak Negara G7 Segera Bikin Aturan Terkait Mata Uang Digital
Abiko juga menciptakan berbagai manga sendiri, termasuk 'Ninja Hattori', seorang ninja yang berteman baik dengan anak-anak biasa, serta karya-karya lain yang ditargetkan untuk orang dewasa.
Meski sangat dekat dengan Fujimoto, Abiko pernah mengaku enggan membaca kartun 'Doraemon' terlalu dekat.
"Saya menghindari membaca (mereka) sebagai tindakan protektif, karena ketika saya membacanya, saya terpengaruh oleh mereka dan berpikir 'Saya tidak bisa menggambar seperti ini'," katanya sambil tertawa.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)