TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Intelijen Jerman ternyata telah menyadap pembicaraan tentara rusia terkait pembantaian warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh media Jerman, Der Spiegel, yang mengungkapkan Badan Intelijen Jerman (BND) telah menyadap pembicaraan tersebut.
Media itu mengungkapkan beberapa lalu lintas radio yang dilacak BND tampaknya cocok dengan lokasi jasad di luar Kiev.
Ukraina mengungkapkan lebih dari 300 warga sipil di Bucha telah dibunuh oleh Rusia.
Meski pihak Rusia membantah mereka terlibat dalam pembantaian massal tersebut.
Gambar yang didapat dari jalanan Bucha memperlihatkan sejumlah jasad yang bergelimpangan dan mengejutkan komunitas internasional.
Baca juga: Jadi Jalur Evakuasi Warga, Stasiun Kereta Api di Ukraina Timur Dihantam 2 Roket Rusia
Beberapa korban didapat telah ditembak di belakang kepala dengan tangan diikat.
Seperti dilaporkan Der Spiegel, Kamis (7/4/2022), dikutip dari BBC, intelijen Jerman telah membagikan rekaman tersebut kepada parlemen Jerman dalam pemaparan singkat, Rabu (6/4/2022).
Seperti diungkapkan majalah tersebut, salah satu pesan radio yang disadap, tentara Rusia mengungkapkan pembicaraan mengenai interogasi orang dan kemudian menembaknya.
Dalam rekaman lainnya, tentara itu juga membicarakan menembak seorang pesepeda, yang cocok dengan gambar mengerikan kematian seorang pengendara sepeda di Bucha.
Menurut Der Spiegel, penyadapan tersebut menjadi indikasi adanya tentara bayaran dari perusahaan militer swasta Rusia, Wagner, yang memainkan peran kunci dalam pembantaian di Bucha.
“Memang benar, Pemerintah Jerman memiliki indikasi perbuatan Rusia di Bucha,” ujar salah satu sumber dari keamanan Jerman yang namanya tak mau disebut.
“Bagaimana pun, temuan di Bucha ini mengacu pada citra satelit. Transmisi radio tidak dapat dengan jelas ditugaskan ke Bucha,” tambahnya.
Rusia sendiri mengungkapkan bahwa gambar jasad di Bucha merupakan gambaran dari jasad palsu, dan dipentaskan setelah pasukan Rusia meninggalkan kota.