News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Sebut Invasi Rusia Tak Masuk Akal, Sama Saja Seperti Bunuh Diri

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 4 April 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv , di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah pidatonya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara soal invasi Rusia.

Menurutnya, invasi Rusia "tidak masuk akal" dan sama saja seperti tindakan "bunuh diri".

Ia juga memuji Ukraina yang mampu bertahan selama 50 hari sejak invasi dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.

"Kami sudah bertahan selama 50 hari invasi Rusia, meski penjajah (Moskow) memberi kami (kesempatan) maksimal lima hari," kata Zelensky memulai pidatonya, dikutip dari The Guardian.

"Saya ingat hari pertama invasi Rusia, secara halus, tidak ada yang yakin bahwa kami akan menahannya (pasukan Putin)."

Sebuah gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 4 April 2022 oleh layanan pers kepresidenan Ukraina menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua kiri) mengunjungi kota Bucha, barat laut ibukota Ukraina, Kyiv. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv, di mana mayat-mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia menolak tuduhan pada hari yang sama dengan alasan bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret sementara bukti pembunuhan disajikan empat hari kemudian. (Photo by UKRAINIAN PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP) (AFP/STR)

Baca juga: Rusia Peringatkan Swedia-Finlandia Jika Gabung NATO, Ancam Kerahkan Senjata Nuklir dan Rudal

Baca juga: Mengenal Moskva, Kapal Perang Utama Rusia yang Tenggelam di Laut Hitam Setelah Dirudal Ukraina

"Semua orang bersimpati. Banyak dari mereka menyarankan untuk melarikan diri. Kami juga disarankan untuk menyerah pada tirani."

"Tapi, mereka tidak mengenal kami. Dan mereka tidak tahu betapa beraninya orang Ukraina, betapa kami menghargai kebebasan."

"Kesempatan kita untuk hidup seperti yang kita inginkan, bukan orang-orang yang memerintah sedemikian rupa sehingga tentara mereka melihat toilet untuk pertama kalinya dalam hidup mereka di wilayah pendudukan, dan bahkan mencuri peralatan rumah tangga biasa," urainya panjang lebar.

Zelensky menyebut pasukan Rusia "mengulangi di tanah Ukraina apa yang dilihat Eropa selama Perang Dunia II."

"Lima puluh hari pertahanan kami adalah sebuah pencapaian, pencapaian jutaan orang Ukraina," tambahnya.

Ia melanjutkan, selama 50 hari perang ini, Ukraina menjadi pahlawan bagi seluruh kebebasan.

"Kalian semua telah menjadi pahlawan. Semua pria dan wanita Ukraina yang bertahan dan tidak menyerah."

"Dan siapa yang akan menang. Siapa yang akan mengembalikan perdamaian ke Ukraina. Aku yakin itu," tutupnya.

503 Warga Sipil di Kharkiv Tewas

Gambar selebaran yang dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina ini, menunjukkan petugas pemadam kebakaran memadamkan api di gedung departemen kepolisian regional Kharkiv, yang dikatakan dilanda penembakan baru-baru ini, di Kharkiv pada 2 Maret 2022. (Photo by UKRAINE EMERGENCY MINISTRY PRESS SERVICE / AFP) (AFP/-)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini