News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mengenal Wilayah Luhansk dan Donetsk serta Alasan Mengapa Vladimir Putin Ingin Kuasai Donbass

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta Donetsk dan Luhansk (Donbass)

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut bahwa pertempuran Donbass telah dimulai, merujuk pada serangan pasukan Rusia di wilayah Ukraina timur.

"Kami sekarang dapat mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran Donbas, yang telah lama mereka persiapkan," kata Zelensky.

"Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang didorong ke sana, kami akan bertarung. Kami akan membela diri. Kami akan melakukannya setiap hari," imbuhnya.

Dalam sebuah postingan media sosial, militer Ukraina mengatakan "perang fase kedua telah dimulai".

Pertempuran kali ini dikhawatirkan akan lebih sengit daripada perang mana pun sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Baca juga: Fase Kedua Perang Rusia-Ukraina, Pertempuran Donbass Dimulai

Baca juga: UNICEF: Lebih dari 6 Juta Warga Ukraina Berjuang Setiap Harinya untuk Memperoleh Air Minum

Dimana letak Donbass?

Peta Donetsk dan Luhansk (Donbass) (via BBC.com)

Dilansir ABC Net Australia, Donbass atau Donbas mengacu pada wilayah Donetsk dan Luhansk di tenggara Ukraina.

Sementara itu, menurut laporan BBC, yang dimaksud Donbas oleh Putin adalah keseluruhan dari dua wilayah besar di timur yakni Luhansk dan Donetsk, yang membentang dari luar Mariupol di selatan sampai ke perbatasan utara.

Daerah ini merupakan jantung industri, yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia.

Di tempat inilah, tumbuh kelompok separatis yang didukung Moskow yang memerangi pemerintah Ukraina selama delapan tahun terakhir.

Sebelum invasi, Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan menyatakan telah mengakui deklarasi kemerdekaan independen wilayah ini.

Pemberontak separatis menguasai sekitar sepertiga wilayah Donbass sejak pertempuran dimulai pada 2014.

Pertempuran tersebut dipicu penolakan Presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych, untuk menyetujui perjanjian perdagangan bebas bersama Uni Eropa (UE) dengan alasan ingin lebih dekat dengan Rusia.

Pemerintah Ukraina berikutnya, mengecualikan separatis yang didukung Rusia dari pembicaraan tentang wilayah Donbas, yang mana membuat marah Kremlin dan pemberontak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini