News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

POPULER Internasional: Rusia Mulai Serang Donbass di Ukraina, 200 Orang Diperkirakan Tewas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah mobil van yang terbakar terlihat dalam perjalanan kosong ke Popasna, wilayah Donbass Ukraina, pada 14 April 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Sementara itu, menurut laporan BBC, yang dimaksud Donbas oleh Putin adalah keseluruhan dari dua wilayah besar di timur yakni Luhansk dan Donetsk, yang membentang dari luar Mariupol di selatan sampai ke perbatasan utara.

Daerah ini merupakan jantung industri, yang sebagian besar penduduknya berbahasa Rusia.

Di tempat inilah, tumbuh kelompok separatis yang didukung Moskow yang memerangi pemerintah Ukraina selama delapan tahun terakhir.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Pasukan Rusia Rebut Kota Pertama dalam Pertempuran di Donbass, 200 Orang Diperkirakan Tewas

Pasukan Rusia telah merebut Kota Kreminna di Wilayah Donbass, Ukraina Timur pada Selasa (19/4/2022) waktu setempat.

Kreminna, sebuah kota yang dihuni sekitar 18.000 orang dan berada di sekitar 560 km di tenggara Ibu Kota Kyiv, menjadi kota pertama yang direbut Rusia dalam serangan di wilayah Donbass.

Gubernur Lugansk, Sergiy Gaiday, membenarkan soal direbutnya Kota Kreminna.

Ia menuturkan, pasukan Ukraina saat ini telah ditarik dari wilayah tersebut setelah diserang Rusia dari semua sisi.

Baca juga: Prediksi Ahli soal Serangan Donbass, Putin Ingin Hapus Ukraina dari Peta hingga Potensi Pakai Nuklir

Baca juga: Rusia Mulai Serang Donbass di Ukraina Timur, Apa Alasan dan Pentingnya Wilayah Itu Bagi Putin?

"Kreminna berada di bawah kendali 'Orc' (Rusia). Mereka telah memasuki kota," kata Sergiy Gaiday dalam konferensi pada hari Selasa ini.

"Tentara kami harus mundur. Mereka telah menempatkan diri mereka di posisi baru dan terus memerangi tentara Rusia. Merea telah menyerang dari semua sisi," ujarnya, dikutip dari The Guardian.

Ia menambahkan, korban tewas diperkirakan mencapai 200 orang.

Namun, ia menduga ada lebih banyak korban di lapangan.

"Tidak mungkin menghitung jumlah korban tewas di antara penduduk sipil. Kami memiliki statistik resmi – sekitar 200 orang tewas."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini