Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalokasikan dana tanggap pemulihan Covid-19 sebesar 1,7 juta dolar AS ke Indonesia.
Kepala Perwakilan PBB Indonesia Valerie Julliand menegaskan dana ini berguna melindungi kelompok rentan dan masyarakat miskin.
Menurutnya, kelompok ini menanggung dampak lebih berat dari pandemi dan mengalami kesulitan dalam pemulihan.
Baca juga: PBB: Jumlah Pengungsi dari Ukraina Capai Lebih dari 5 Juta Jiwa
“PBB menetapkan target sangat tinggi dalam hal bagaimana kami memberikan pelayanan kepada masyarakat Indonesia,” kata kata Valerie dalam webinar dikutip Jumat (22/4/2022).
Valerie mengatakan, dampak terberat dari Covid-19 juga menimpa masyarakat rentan seperti para perempuan, anak muda, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), penyandang disabilitas, dan pengungsi.
Empat badan PBB yaitu ILO, UNAIDS, UNDP dan UNHCR bersinergi dalam proyek “Employment and Livelihood” selama lebih dari satu tahun terakhir untuk memberikan dukungan kepada penerima manfaat.
Proyek ini mengakselerasi pemulihan perekonomian untuk mereka yang tinggal di kawasan tertinggal, terutama kawasan timur Indonesia meliputi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat melalui pengembangan kapasitas.
Baca juga: PBB: Setidaknya 2.104 Warga Sipil di Ukraina Tewas Sejak Dimulainya Serangan Rusia
"Kami mengarusutamakan kesetaraan gender, program ini telah membangun kemampuan kewirausahaan dan berbagai keterampilan bagi lebih dari 4000 perempuan dan kelompok rentan lainnya, termasuk mereka yang tinggal di daerah tertinggal," imbuh Valerie.
Direktur Organisasi Perburuhan Indonesia (ILO) untuk Indonesia dan Timor Leste Michiko Miyamoto mengatakan bahwa proyek singkat ini telah mencapai sebagian besar target bahkan melampauinya.
“Bootcamp bagi perusahaan rintisan telah diikuti oleh 98 start-ups. Pelatihan kewirausahaan secara daring juga berhasil menjangkau 1634 UMKM untuk pelatihan rencana bisnis dalam pengembangan produk dan jaringan,” tambah Michiko.