News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

AS Tinggalkan Persenjataan Militer Senilai Rp101 Triliun di Afghanistan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pejuang Taliban (kiri) mengambil gambar helikopter MD 530 Angkatan Udara Afghanistan yang rusak dengan ponselnya di dekat hanggar di bandara di Kabul pada 31 Agustus 2021, setelah AS menarik semua pasukannya keluar dari negara itu.

TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan (DOD) Amerika Serikat (AS) memperkirakan peralatan militer senilai $7,12 miliar yang dibeli AS tertinggal di Afghanistan.

Dilansir Forbes, laporan DOD yang dirilis CNN mengungkapkan peralatan itu termasuk pesawat, kendaraan, senjata, amunisi, dan perangkat keras komunikasi yang diberikan kepada pemerintah Afghanistan yang didukung AS. 

Laporan DOD pada Maret untuk Kongres itu menyebut, militer tidak berencana mengambil atau menghancurkan peralatan itu, meskipun sebagian besar memerlukan perawatan khusus.

Dalam laporan pengawas DOD sebelumnya dikatakan, banyak pesawat militer Afghanistan tidak efektif jika kontraktor yang didanai AS menghilang.

Baca juga: Amerika Serikat Luncurkan Program Khusus untuk Pengungsi Ukraina

Baca juga: Taliban Haramkan TikTok dan PUBG, Dianggap Bikin Sesat Anak Muda

Taliban menggunakan kendaraan lapis baja merayakan penarikan mundur pasukan AS dari Afghanistan, di Kandahar, 1 September 2021. (EPA-EFE/TST)

Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth McKenzie pada Agustus lalu mengatakan kepada pers bahwa sekitar 170 peralatan militer, termasuk pesawat dan kendaraan telah dikurangi dan tidak dapat difungsikan sebelum penarikan.

Rilis laporan itu muncul setelah Kongres meminta DOD untuk memberi tahu parlemen tentang nasib properti AS di Afghanistan setelah penarikan pasukan pada akhir Agustus tahun lalu.

Amerika Serikat mengalokasikan dana sebesar $18,61 miliar kepada bekas pemerintah Afghanistan untuk peralatan dan transportasi bagi pasukan keamanannya dari 2005 hingga 2021.

Ini merupakan data dari laporan di bulan Oktober oleh Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan, pengawas internal militer AS atas perang di Afghanistan.

Pada Februari 2020, perunding AS dan Taliban menandatangani perjanjian yang menyatakan semua pasukan Amerika harus meninggalkan Afghanistan pada 1 Mei 2021.

Namun Presiden Joe Biden merevisi batas waktu penarikan yakni maksimal 31 Agustus 2021.

Biden saat itu mengatakan, menurut perkiraan intelijen AS, pemerintah Afghanistan akan tetap stabil.

Selain itu, Taliban juga diprediksi tidak akan bisa mengambil alih negara dengan cepat.

Namun seketika pasukan AS hengkang dari Afghanistan musim panas lalu, Taliban dengan cepat mengambil alih kendali negara.

Tentara AS berjaga di balik kawat berduri ketika warga Afghanistan duduk di pinggir jalan dekat bagian militer bandara di Kabul pada 20 Agustus 2021, berharap untuk melarikan diri dari negara itu setelah militer Taliban mengambil alih Afghanistan. (Wakil KOHSAR / AFP)

Pasukan keamanan Afghanistan yang disuplai AS selama hampir dua dekade turut hancur dengan cepat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini