News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Media Cina Kritik Menlu Inggris Liz Truss Cerminkan Watak Imperialis Global

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pesawat tempur F-16V bersenjata buatan AS terbang di atas pangkalan angkatan udara di Chiayi, Taiwan selatan. Rabu (5/1/2022). Sejumlah pilot pesawat tempur F-16V berlatih kesiapsiagaan menghadapi serangan dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China. (Sam Yeh / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Media Cina, Global Times menulis di editorialnya pekan ini, Menlu Inggris Lis Truss memperlihatkan sikap dan watak imperialis Inggris Raya.

Ulasan tajam itu ditujukan saat Liz Truss berpidato di sebuah jamuan makan di London, Rabu pekan lalu. Dalam pidatonya, Truss mengarahkan targetnya ke Cina.

Truss saat itu mengatakan NATO harus memiliki pandangan global, dan perlu mencegah ancaman di Indo-Pasifik.

Kemudian secara blak-blakan menunjukkan mereka (NATO) harus memastikan negara-negara demokrasi seperti Taiwan mampu mempertahankan diri.

Menurut Global Times, itu pernyataan paling terang-terangan dan ambisius yang pernah dibuat politisi AS dan barat terkait globalisasi NATO.

Baca juga: Cina Mengutuk Kapal Perang AS Berlayar Lewati Selat Taiwan

Baca juga: Taiwan Terbitkan Buku Petunjuk untuk Warga untuk Antisipasi Agresi China

Baca juga: Taiwan akan Tiru Strategi Perang Ukraina Jika Diinvasi China

Pernyataan Truss itu muncul ketika anggota NATO sedang mendiskusikan konsep strategis baru blok itu.

Ada perdebatan sengit di antara negara-negara NATO tentang seberapa besar penekanan harus ditempatkan pada ancaman keamanan yang ditimbulkan Cina di kawasan Indo-Pasifik.

Pada hari yang sama, Komandan Indo-Pasifik AS mengatakan NATO adalah model yang cukup bagus untuk kawasan Indo-Pasifik, bagi negara-negara yang menghargai kebebasan.

Orang-orang menjadi sangat akrab dengan pola AS dan Inggris yang saling bergema.

Sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina, beberapa politisi di AS dan Barat terus-menerus memutarbalikkan fakta.

Mereka sengaja menghubungkan konflik Rusia-Ukraina dalam upaya memainkan kartu Taiwan untuk menahan Cina.

Truss memanfaatkan krisis Ukraina untuk memanaskan isu "ancaman China" sedini mungkin sebelum konflik pecah.

Dia memperingatkan Cina dapat menggunakan konflik Rusia-Ukraina sebagai peluang untuk meluncurkan agresinya sendiri di Indo-Pasifik.

Bahkan Global Times merujuk pernyataan mantan Perdana Menteri Australia, Paul Keating yang secara keras mengkritik Truss sebagai "gila" dan menderita "ilusi keagungan."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini