News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Media Cina Kritik Menlu Inggris Liz Truss Cerminkan Watak Imperialis Global

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua pesawat tempur F-16V bersenjata buatan AS terbang di atas pangkalan angkatan udara di Chiayi, Taiwan selatan. Rabu (5/1/2022). Sejumlah pilot pesawat tempur F-16V berlatih kesiapsiagaan menghadapi serangan dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China. (Sam Yeh / AFP)

Xin Qiang, Wakil Direktur Pusat Studi Amerika di Universitas Fudan, mengatakan kepada Global Times pada Senin howitzer self-propelled adalah sejenis sistem senjata yang sangat berguna dalam konflik Rusia-Ukraina.

Berdasarkan statistik yang diterbitkan oleh CNBC, dua paket senjata AS terakhir yang dikirim ke Ukraina mencakup total 90 sistem artileri howitzer.

“AS mungkin percaya bisnis senjata saat ini lebih dapat diterapkan, dan mungkin lebih menguntungkan di Ukraina daripada di pulau Taiwan,” kata Xin.

Di luar penjualan senjata yang dihentikan, pemerintahan Biden telah menyetujui dua kesepakatan penjualan senjata lainnya ke Taiwan pada 2022.

Terbaru adalah paket $95 juta termasuk peralatan dan layanan untuk memelihara sistem pertahanan rudal Patriot yang diekspor AS ke pulau itu.

Dibandingkan paket M109 yang batal, Cina harus lebih waspada atas “alternatif lanjutan.”

Menlu AS Antony Blinken baru-baru ini memastikan otoritas Taiwan harus memiliki semua yang diperlukan untuk membela diri.

AS dapat menjual M270 Multiple Launch Rocket System (M270 MLRS) ke Taiwan, yang akan menandakan provokasi signifikan terhadap pemerintah Beijing.

Song menjelaskan bahwa M270 MLRS memiliki jangkauan hingga 70 kilometer dengan artileri saja, dan jangkauan maksimum hampir 300 km menggunakan rudal.(Tribunnews.com/GlobalTimes/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini