"Ketika penjajah membawa pemanen curian ke Chechnya, mereka menyadari bahwa mereka bahkan tidak dapat menyalakannya, karena pemanen dikunci dari jarak jauh," kata sumber tersebut.
Peralatan sekarang tampaknya berada di sebuah peternakan dekat Grozny.
Baca juga: Serangan Udara Rusia Hancurkan Landasan Pacu Bandara Utama di Odessa
Baca juga: Di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, Putin Dikabarkan akan Jalani Operasi Pengangkatan Kanker
Tetapi sumber tersebut mengatakan para penjarah kemungkinan telah menemukan konsultan di Rusia yang mencoba untuk membobol kunci peralatan.
"Bahkan jika mereka menjual pemanen untuk suku cadang, mereka akan mendapatkan uang," kata sumber itu.
Sumber lain di wilayah Melitopol mengatakan pencurian oleh unit militer Rusia telah meluas ke biji-bijian yang disimpan di silo, di wilayah yang menghasilkan ratusan ribu ton tanaman per tahun.
Satu sumber mengatakan "penjajah menawarkan petani lokal untuk membagi keuntungan mereka 50 persen hingga 50 persen".
Tetapi para petani yang mencoba bekerja di daerah-daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia tidak dapat memindahkan hasil panen mereka.
"Tidak ada satu pun lift yang berfungsi. Tidak ada pelabuhan yang berfungsi. Anda tidak akan mengambil biji-bijian ini dari wilayah pendudukan ke mana pun," katanya.
Jadi pasukan Rusia hanya mengambil biji-bijian, kata sumber itu.
"Mereka mencurinya, membawanya ke Krimea dan hanya itu," tambahnya.
Pekan lalu wali kota Melitopol memngunggah video yang menunjukkan konvoi truk meninggalkan Melitopol yang diduga sarat dengan gandum.
"Kami memiliki bukti yang jelas bahwa mereka menurunkan gandum dari lift kota Melitopol. Mereka merampok lift bersama dengan pertanian swasta," kata wali kota.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)