News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Embargo Impor Migas Rusia, Uni Eropa Hancurkan Ekonomi Mereka Sendiri

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Tusia Vladimir Putin tetap mengharuskan Uni Eropa membayar gas yang dibelinya dari Rusia dengan rubel. Foto Presiden Vladimir Putin di jaringan pipa gas Rusia di Vladivostok, 2011.

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Kolumnis politik Timur Fomenko menilai gagasan ambisius Komisi Uni Eropa mengembargo minyak dan gas Rusia akan menghancurkan ekonomi anggota blok itu.

Presiden Komisi Ursula Von Der Leyden menyatakan langkah-langkah ini akan dilaksanakan secara bertahap sepanjang tahun.

Sejumlah negara anggota sudah menyatakan sangat keberatan. Hungaria mengatakan, embargo itu seperti menjatuhkan bom nuklir ke negaranya.

Slovakia yang sangat tergantung pada minyak dan gas Rusia, juga keberatan. Kalangan bisnis industri Jerman juga keberatan dan tidak siap.

Timur Fomenko dalam artikelnya di Russia Today, Minggu (8/5/2022) menjelaskan, harga minyak mentah secara cepat naik di atas $ 114 per barel pada Jumat (6/5/2022) pagi.

Baca juga: Uni Eropa Ajukan Boikot Impor dari Rusia, Harga Minyak Dunia Langsung Melonjak

Baca juga: Uni Eropa Siapkan Sanksi Keenam Untuk Kremlin, Akan Bebaskan Jerman Dari Ketergantungan Migas Rusia

Baca juga: Di Tengah Krisis Energi Eropa, Ekspor Gas Norwegia Capai Rekor Tertinggi Tahun ini

Pejabat Moskow memperkirakan blok Uni Eropa tersebut masih akan membeli minyak Rusia melalui negara ketiga dan perantara.

Ini strategi yang diduga telah digunakan oleh Iran di bawah embargo Amerika yang keras selama bertahun-tahun.

Meskipun Langkah itu sulit, menurut Fomenko, Uni Eropa akan menjadi pecundang terbesar dari upaya semacam itu.

Embargo yang diusulkan mengungkapkan kerentanan strategis yang sangat besar dalam keamanan energi.

Ini mencakup kemampuan suatu negara, atau sekelompok negara, untuk mengamankan akses ke sumber daya energi ketika mereka tidak mampu memproduksi cukup sumber daya mereka sendiri.

“Ketika Anda mempertimbangkan berapa banyak perang yang telah dilakukan barat semata-mata atas akses ke pasokan minyak, termasuk dua di Irak, ini adalah masalah besar,” kata Fomenko.

Logo raksasa energi Rusia Gazprom di salah satu pom bensin di Sofia pada tanggal 27 April 2022. Raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan pada 27 April 2022 telah menghentikan semua pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria setelah tidak menerima pembayaran di dalam Rubel dari dua anggota Uni Eropa itu. Presiden Vladimir Putin bulan lalu mengatakan Rusia hanya akan menerima pembayaran untuk pengiriman dalam mata uang nasionalnya, dengan pembeli diharuskan untuk membuat rekening rubel atau tidak mendapat gas. (NIKOLAY DOYCHINOV / AFP)

Eropa Tidak Siap Hadapi Konfik Ukraina

Bagi Uni Eropa, memutus ketergantungan minyak terus menjadi langkah sulit yang akan memperburuk biaya energi dan inflasi yang sudah melonjak di seluruh benua.

Lantas bagaimana blok menemukan persediaan baru? Mengandalkan mitra lain akan membawa bahaya baru?

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini